Hanya Merugikan Rakyat, Ini 4 Penyakit Kronis Politik di Indonesia Versi Presiden PKS

Siswandi 6 Jul 2019, 22:43
Presiden PKS Sohibul Iman
Presiden PKS Sohibul Iman

RIAU24.COM -  Di mata Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, saat ini ada 4 penyakit kronis, yang tengah mendera perpolitikan di Tanah Air. Parahnya, akibat penyakit ini, rakyat tidak diuntungkan sama sekali.

Hal itu dilontarkannya saat memberi sambutan dalam kegiatan halal bihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Jumat 5 Juli 2019 malam.

"Pertama, politik berbiaya tinggi," terangnya, dilansir republika, Sabtu 6 Juli 2019.

Dikatakan, politik berbiaya tinggi menyebabkan peluang untuk menjadi pemimpin hanya dimiliki orang yang memiliki uang. Padahal, orang tersebut belum tentu memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni.

"Saya kira orang yang berintegritas tapi tak punya isi tas tidak bisa menjawab (terlibat) sirkulasi kepemimpinan nasional," lontarnya.

Kedua, munculnya oligarki politik yang diakibatkan mahalnya biaya politik. Dalam hal ini, pemodal turut terlibat dalam membiayai sesorang agar dapat berkuasa.

Menurut mantan Rektor Universitas Paramadina ini, oligarki politik sangat berbahaya. Sebab, sekelompok orang yang memiliki modal akan mengontrol arah perpolitikan Indonesia ked epan.

Selanjutnya, adalah apa yang disebutnya dengan interlocking politik (politik saling mengunci). Ini terjadi karena adanya oligarki politik. Untuk penyakit jenis ini, akan menutup komunikasi tanpa ada keterbukaan dalam memajukan bangsa Indonesia. Sebab, setiap pemimpin yang dibiayai, hanya akan mengikuti komando atau perintah dari pemilik modal.

"Keempat, adanya politik yang insoliutif. Politik yang berputar-putar pada dirinya sendiri, begitu ruyung dan begitu gaduh," ucapnya.

Yang pasti, keempat penyakit politik ini sama sekali tidak memberikan manfaat bagi rakyat. Baik dari sektor ekonomi, kesejahteraan mau pun perbaikan struktur sosial.

Karena itu, pihaknya berharap, empat penyakit itu dapat segera diatasi secara bersama-sama. ***