Sebut Gay Bisa Sembuh Dengan Terapi, Menteri Israel Malah Dikecam PM Netanyahu

Riki Ariyanto 14 Jul 2019, 22:44
Menteri Pendidikan Israel dikecam gara-gaya sebut gay bisa diterapi  (foto/int)
Menteri Pendidikan Israel dikecam gara-gaya sebut gay bisa diterapi (foto/int)

RIAU24.COM -  Minggu 14 Juli 2019, Nama Menteri Pendidikan Israel Rafi Peretz mencuat. Hal itu setelah Rafi Peretz menyebut ada peluang 'terapi penyembuhan gay' bisa berhasil.

"Saya pikir mungkin saja," kata Peretz, seorang rabi Ortodoks, kepada saluran TV Israel Channel 12. Seperti dilansir dari Detik, Peretz menambahkan bahwa dia memiliki 'pemahaman yang sangat mendalam akan isu ini'.

zxc1

Hanya saja pernyataan Rafi Peretz malah dikecam PM Benjamin Netanyahu mengatakan pernyataan seperti itu "tidak dapat diterima". Politisi dan kelompok-kelompok gay juga menyuarakan kritik.

Netanyahu berkata: "Pernyataan menteri pendidikan mengenai komunitas gay tidak dapat saya terima dan tidak mencerminkan posisi pemerintah yang saya pimpin."

zxc2

Perdana menteri itu mengatakan dia secara pribadi telah berbicara dengan Peretz, seorang anggota terkemuka aliansi ultranasionalis United Right, untuk mengungkapkan kritiknya.

Nitzan Horowitz, yang memimpin partai sayap kiri Meretz, mengatakan "terapi penyembuhan gay" adalah praktik berbahaya yang menyebabkan keadaan yang sangat parah bagi kaum muda, termasuk bunuh diri".

Terapi ini berusaha mengubah orientasi seksual seseorang melalui cara psikologis, spiritual, dan kadang-kadang fisik.

"Saya pikit mungkin saja menggubah (orientasi seksual seseorang)," kata Peretz, pada Sabtu.

"Saya memiliki pemahaman yang mendalam akan isu pendidikan, dan saya telah melakukannya."

Dia menggambarkan bagaimana dia bertindak ketika seorang gay bercerita tentang kecenderungan seksualnya.

"Pertama-tama, saya memeluknya. Saya mengatakan hal-hal yang menerimanya. Saya mengatakan kepadanya, 'Mari kita berpikir. Mari kita belajar. Dan mari kita renungkan.'

"Tujuannya adalah untuk dia pertama-tama mengenal dirinya dengan baik... dan kemudian dia akan memutuskan," kata Peretz.

Dia kemudian berusaha mengklarifikasi komentarnya, mengatakan dia tidak bermaksud bahwa anak-anak gay harus dikirim ke "terapi penyembuhan", dilaporkan Jerusalem Post.