Sesudah Jokowi, Prabowo Segera Bertemu Amien Rais, Ini yang Akan Dibahas

Siswandi 15 Jul 2019, 23:37
Amien Rais memberikan pernyataan dalam konferensi pers di Kantor PAN Jakarta. Foto: int
Amien Rais memberikan pernyataan dalam konferensi pers di Kantor PAN Jakarta. Foto: int

RIAU24.COM -  Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto rencananya akan segera bertemu dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Rencana pertemuan itu, merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya Prabowo bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Hal itu dilontarkan Amien Rais, saat konferensi pers di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin 15 Juli 2019 sore tadi.

Dalam kesempatan itu, Amien mengaku dirinya sudah membaca surat Prabowo Subianto, yang disampaikan sehari sebelum bertemu dengan Jokowi. Seperti diketahui, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi terjadi Sabtu (13/7/2019).

"Jadi, saya datang dari Yogyakarta, membaca surat di meja dari Prabowo, surat itu tertanggal 12 Juli," ungkap Amien, dilansir republika.

Lebih lanjut, Amien mengatakan, ada tiga poin dakan surat yang dikirimkan Prabowo kepada dirinya. Amien memastikan, di dalamnya tidak ada menyebutkan kemungkinan bagi-bagi kekuasaan.

Isi surat pertama, Prabowo berharap Amien Rais dan keluarga dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya, Prabowo mengatakan bahwa kemungkinan pada tanggal 13 Juli 2019 akan ada pertemuan dengan Presiden Jokowi.

"Prabowo mengatakan bahwa kepentingan lebih besar, yaitu keutuhan bangsa dan NKRI itu lebih dipentingkannya," kata Amien.

Sedanngkan pada alinea terakhir surat tersebut, Prabowo mengatakan dirinya akan bertemu Amien Rais setelah pertemuan dengan Jokowi.

Oleh karena itu, Amien mengatakan akan bertemu Prabowo untuk membicarakan perihal pertemuan dengan Jokowi dan langkah politik ke depan.

"Singkatnya begini, jadi saya tentu tidak bisa jelaskan secara perinci mengapa Prabowo sudah bertemu Jokowi. Akan tetapi, yang jelas saya sebentar lagi akan bertemu," terangnya.

Lucu yang Minta-minta
Dalam kesempatan itu, Amien juga menyebutkan Presiden terpilih Jokowi paham makna demokrasi. "Pak Jokowi itu paham demokrasi (memperbolehkan pihak lain menjadi oposisi)," ujarnya.

Menurut Amien, pernyataan Jokowi itu adalah wajar. Namun yang lucu adalah ada pihak tidak ditawari kursi jabatan oleh Jokowi tetapi meminta-minta posisi. Amien menilai hal tersebut adalah aib dan "gede rasa".

Ia menginginkan agar PAN tidak bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma''ruf dan mengambil posisi sebagai oposisi. "Untuk PAN sama, jangan sampai bergabung dalam pemerintahan," ingatnya. ***