Di Kampar Kiri, Babinsa Aktifkan Patroli Terpadu dan Sosialisasi Atasi Karhutla

M. Iqbal 20 Jul 2019, 15:09
Jajaran TNI AD Komando Resor Militer 05/Kampar Kiri dan Kepolisian Sektor Kampar Kiri terus berupaya tingkatkan patroli terpadu antisipasi karhutla di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar
Jajaran TNI AD Komando Resor Militer 05/Kampar Kiri dan Kepolisian Sektor Kampar Kiri terus berupaya tingkatkan patroli terpadu antisipasi karhutla di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar

RIAU24.COM - Dalam rangka mensukseskan TMMD Ke-105 Kodim 0313/KPR, jajaran TNI AD Komando Resor Militer 05/Kampar Kiri dan Kepolisian Sektor Kampar kiri, Kabupaten Kampar terus meningkatkan patroli terpadu untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. 

"Patroli terpadu yang kami lakukan juga melibatkan TNI, Polri, Manggala Angni dan masyarakat peduli api. untuk mendukung Program Riau Bebas Asap," ujar Babinsa Koramil 05/ Kampar kiri Pelda R.M.Tanjung, Sabtu, 20 Juli 2019.

Selain meningkatkan patroli, personel gabungan yang tergabung dalam satgas karhutla, juga intensif memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi berupa bahaya dan ancaman melakukan pembakaran lahan gencar dilakukan agar masyarakat meninggalkan cara membuka lahan dengan pembakaran.
zxc1

"Dampak kebakaran lahan ini cukup luas. Terutama pada saat musim kemarau tiba, ini sangat berbahaya dan cara-cara lama membuka lahan dengan dibakar harus ditinggalkan," jelasnya. 

dia menambahkan, karhutla yang dapat menyebabkan kabut asap berdampak buruk tidak hanya pada materi, namun juga imaterial berupa gangguan kesehatan. 

"Selain itu, kebakaran juga berpotensi meluas hingga perkebunan masyarakat lain yang telah produktif. Ini jelas sangat merugikan. Harapan saya, kita bersama masyarakat bersama menjaga Riau bebas asap," jelas dia lagi.
zxc2

Karhutla, lanjut Pelda, menjadi masalah tahunan yang dihadapi Provinsi Riau. Ratusan hektare lahan di Provinsi kaya akan sumber daya alam itu hangus terbakar saat musim kemarau tiba.