Coba Bikin Nyali Iran Ciut, Inggris Kirim Kapal Selam Nuklir ke Teluk Persia

Satria Utama 23 Jul 2019, 09:34
Kapal selam bertenaga nuklir kelas Astute. (FOTO: AFP)
Kapal selam bertenaga nuklir kelas Astute. (FOTO: AFP)

RIAU24.COM -  Kesabaran Inggris dalam menghadapi sikap keras Iran tampaknya sudah semakin menipis. Kekuatan militernya terus ditingkatkan di kawasan Teluk Persia. Ini dibuktikan dengan dikirimnya kapal selam bertenaga nuklir dan pasukan maritim.

Sumber militer setempat mengatakan, kapal selam bertenaga nuklir kelas Astute berbobot 7.400 ton yang dilengkapi dengan rudal jelajah dan torpedo, akan ditugaskan dengan misi pertahanan dan intelijen.

Kapal selam itu diharapkan bisa menyadap komunikasi di antara pasukan Iran dan melaporkannya kembali ke markas Angkatan Laut di Inggris. "Kami mengirim kapal, mungkin sudah menuju ke wilayah itu," kata sumber dalam Angkatan Laut Kerajaan, seperti dilaporkan Daily Express, Selasa (23/7/2019).

"Perannya adalah postur intelijen rahasia, hanya mengumpulkan informasi untuk mendukung konvoi pengawal tanker yang direncanakan."

Menurut laporan terpisah dari The Sun, Angkatan Laut juga akan mengirim marinir dari 42 Commando.

HMS Duncan, sebuah kapal perusak pertahanan udara tipe 45, dikirim ke Teluk Persia awal bulan ini untuk membantu satu-satunya kapal perang Inggris yang beroperasi di sana, fregat HMS Montrose tipe 23, yang berbasis di Bahrain.

Angkatan Laut Inggris juga memiliki empat kapal pemburu ranjau dan sebuah dermaga pendaratan kapal yang berkomitmen untuk wilayah tersebut.

"Kami memiliki kemampuan untuk mengirim lebih banyak kapal tetapi mereka akan membutuhkan waktu berminggu-minggu sehingga marinir sangat cocok dalam jangka pendek," kata orang dalam militer, kepada The Sun  seperti dlansir Inews.

Pejabat pertahanan Inggris belum mengomentari laporan tersebut, tetapi mereka biasanya tetap bungkam tentang penyebaran kapal-kapal militer.

Seperti diketahui pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyita kapal tanker minyak Stena Impero berbendera Inggris di Selat Hormuz pekan lalu. Iran mengklaim kapal tanker minyak Stena Impero yang disita mengabaikan panggilan darurat dari kapal nelayan Iran dan menabraknya.

Pada saat yang sama, para pejabat Iran mengindikasikan bahwa penyitaan itu terjadi sebagai tanggapan singkat menyusul penahanan sebuah kapal tanker minyak Grace 1 milik Iran di Gibraltar.

Kapal disita karena diduga akan mengangkut minyak Iran ke Suriah yang berarti melanggar sanksi Uni Eropa yang dijatuhkan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad.***

 

R24/bara