Baru Beberapa Jam Dilantik, PM Inggris Boris Johnson Langsung Panen Penolakan

Siswandi 25 Jul 2019, 12:55
PM Inggris yang baru, Boris Johnson
PM Inggris yang baru, Boris Johnson

RIAU24.COM -  Baru beberapa jam dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris, Rabu (24/7/2019) waktu setempat, Boris Johnson langsung menuai penolakan dari masyarakat. Ribuan warga Inggris menggelar aksi demonstrasi di pusat Kota London. Mereka menyatakan menolak pengangkatan Boris Johnson.

Demonstrasi tersebut digagas sejumlah kelompok progresif seperti Momentum, organisasi kampanye sayap kiri yang sangat dekat dengan partai oposisi utama, Partai Buruh.

Demo itu diklaim diikuti hingga 10 ribu orang. Mereka mengerahkan bus tingkat terbuka dengan slogan "Fck Boris" dan musik DJ selama konvoi mengelilingi Kota London. Kerumunan massa juga sempat berkumpul di Downing Street, kantor perdana menteri dan gedung parlemen, Westminster.

Sambil berunjuk rasa, massa peserta aksi membawa papan bertuliskan slogan seperti "Tendang Keluar Johnson" dan "Bangunkan Saya dari Mimpi Buruk Ini".

"Saya berada di sini untuk memprotes kebijakan Boris Johnson," kata Andy Unger, seorang profesor universitas di London, yang ikut berunjuk rasa, dilansir AFP.

"Kita telah memasuki era politik di mana fakta tidak penting lagi dan Johnson telah berhasil mengeksploitasi hal itu secara spektakuler. Saya berpikir dia bukan orang yang tepat untuk menjadi PM, dia bukan PM saya," tambahnya, dikutip cnnindonesia, Kamis 25 Juli 2019.

Tak hanya dari kalangan warga biasa, Menteri Keuangan Bayangan Inggris, John McDonnell, juga ikut turun dalam aksi itu. "Jangan terlena dengan lelucon ini. Boris Johnson itu berbahaya," lontarnya, saat menyampaikan orasi.

Valentina Frasca, seorang warga London selatan, menyamakan sosok Johnson seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Keduanya, menurutnya sama-sama menuai banyak kontroversi lantaran kebijakan dan sikapnya.

"Dia (Johnson) rasis dan senofobia, dia pembohong, dia bukan pemimpin. Saya tahu bagaimana perasaan orang Amerika sekarang. Saya merasa sangat malu," ujarnya. ***