Nasib 'Bangkai' Bus Transjakarta Kian Mengenaskan, Sudahlah Terlantar, Onderdil Pun Hilang Dipreteli Maling

Siswandi 31 Jul 2019, 13:51
Tumpukan bus Transjakarta yang nasibnya kini kian mengenaskan karena jadi incaran maling. Foto: int
Tumpukan bus Transjakarta yang nasibnya kini kian mengenaskan karena jadi incaran maling. Foto: int

RIAU24.COM -  Kondisi ratusan unit bus TransJakarta saat ini dikabarkan kian mengkhawatirkan. Sudahlah terlantar dan terbengkalai, saat ini bus-bus itu juga jadi target aksi pencurian. Sejumlah suku cadang dikabarkan sudah raib dan tak berada di lagi di tempatnya, akibat diembat maling.

Dari pantauan cnnindonesia, ratusan armada bus yang didominasi warna oranye dan merah ini, masih tampak berjejer. Ilalang tampak menyelimuti beberapa badan bus. Bus-bus ini jelas tak terpakai. Makin lama, kondisinya makin mengenaskan. Sudut-sudut bus banyak yang berkarat, usang dan rusak. Kaca di beberapa bagian banyak yang sudah pecah.

Namun yang lebih parah, adalah bus-bus ini mulai jadi incaran pelaku pencurian. Hasilnya, tak sedikit komponen bus yang sudah hilang dan tak berada ladi di tempat seharusnya.

"Tapi (mesin) masih ada yang bisa hidup," ungkap Abdullah (36), pemilik warung di sekitar lokasi yang juga diminta untuk menjaga lahan 'kuburan' ratusan bus TransJakarta ini.

Dilansir cnnindonesia, Rabu 31 Juli 2019, Abdullah mengaku tak tahu secar detil terkait keberadaan ratusan bus yang terbengkalai itu. Yang jelas, dia sudah menjaga lahan ini sejak tiga tahun silam. Dia menyebut pemilik lahan bernama Sugianto.

Menurutnya, bus-bus itu  mulai 'dikubur' di lapangan yang berada di Bogor itu, sejak tahun lalu. Sebagian besar bus-bus ini dibawa dengan cara diderek. Sehari mereka mengirim tiga unit yang biasanya dilakukan saat malam hari.

"Terakhir pengiriman itu pas bulan puasa kemarin. Kalau ditotal ada 300 unit," paparnya lagi.

Sasaran Pencuri
Sementara itu, Camat Dramagana Adi Henryana mengatakan, bus-bus tersebut mulai dikirim ke lokasi saat ini sejak 18 Juli 2018. Saat ini, bus-bus itu telah menjadi target pencurian. Sejauh ini, pihaknya sudah kerap menerima laporan sejumlah komponen bus dicuri, seperti kabel, bagian bodi bus, dan lain-lain.

"Ada kalau nggak salah sekitar tahun 2018. Yang hilang sparepart waktu itu seperti kabel dan bodi bus," terangnya lagi.

Saat menerima laporan, pihaknya kemudian mengecek langsung ke lokasi. Tidak ditemukan siapa yang bertanggung jawab atas bus-bus tersebut.

Namun belakangan, dari hasil penelusuran, pemilik dari bus-bus tersebut tadinya adalah PT. Adi Teknik Ecopindo. Kemudian dikuasakan ke kurator Lumban Tombing dan Rekan. PT Adi Teknik Ecopindo sendiri sudah dinyatakan pailit alias bangkrut berdasarkan putusan PN Jakarta Pusat sebagaimana yang ditempel pada bagian depan bus.

Sejauh ini, belum diperoleh tanggapan dari PT Adi Tehnik Equipindo maupun Advokat Lumban Tobing dan Rekan yang diserahi wewenang menangani permasalahan perusahaan itu.

Seperti diketahui, pengadaan bus Transjakarta kembali marak disorot sejak beberapa hari belakangan ini. Hal itu terkait dengan rencana Pemprov DKI Jakarta menggugat kontraktor pengadaan bus, yang dianggarkan pada masa DKI Jakarta masih berada di bawah pimpinan Jokowi-Ahok. Dalam hal ini, pihak kontraktor diminta mengembalikan dana sebesar Rp110 miliar yang telah disetorkan Pemprov DKI Jakarta, karena proyek tersebut tak berjalan sebagaimana mestinya ***