Kendati Dilanda Karhutla, Kualitas Udara di Bengkalis Masih Aman

Dahari 2 Aug 2019, 10:38
Kondisi kabut asap di Bengkalis/hari
Kondisi kabut asap di Bengkalis/hari

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Kualitas udara di Bengkalis masih dalam keadaan aman dari bahaya ISPA dikarenakan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik kabupaten Bengkalis.

Hal tersebut diutarakan Kepala bidang (Kabid) pelayanan masyarakat (Yankes) dinas Kesehatan Bengkalis Hendrik Pratikno kepada sejumlah wartawan, Jumat 2 Agustus 2019.

Lanjutnya, beberapa wilayah kecamatan di Bengkalis memang sedikit berdampak akibat Karhutla. Dari laporan sejumlah Puskesmas, daerah yang berdampak terjadi di Kecamatan Bukit Batu, Rupat. Namun kabut asap yang terjadi di sana masih masuk dalam kategori sedang, belum bisa dikatakan membahayakan.

"Kita masih memantau dan laporkan ke provinsi. Namun masih dalam keadaan sedanglah, levelnya belum dalam keadaan bahaya,"ujqrnya.

Walaupun masih dikatakan status aman, pihak Dinas Kesehatan Bengkalis tetap menghimbau kepada warga di sekitaran wilayah berdampak karhutla untuk tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan, terutama kepada anak anak.

"Kita sudah minta Puskesmas yang wilayahnya terdampak untuk memberikan himbauan kepada masyarakat dan anak anak untuk tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan,"katanya lagi.

Kemudian, pantauan Dinas lingkungan hidup (DLH) Bengkalis, kualitas udara di Bengkalis daratan masih dalam level sedang. "Dari data ISPU baik di Duri camp maupun Duri Field kualitas udara masih dalam keadaan sedang,"katanya.

Dari pantauan Riau24.com, Jumat siang masih dalam keadaan cerah belum terlihat kabut asap menutupi kota Bengkalis.

Sementara Kepala DLH Bengkalis Arman AA menjelaskan untuk wilayah Bengkalis pihaknya belum mengetahui secara pasti kualitas udaranya. Karena ISPU untuk mengukur kualitas udara dalam keadaan rusak sejak tiga tahun terakhir.

"Sejak tiga tahun terakhir ISPU di kantor kita dalam keadaan rusak, belum diperbaiki. Untuk perbaikannya perlu anggaran yang cukup besar,"pungkasnya.***


R24/phi/hari