Sinyal Poros Teuku Umar-Kertanegara Kian Kuat, NasDem dan Golkar Akhirnya Bereaksi, Begini Responnya

Siswandi 9 Aug 2019, 15:30
Makin harmonisnya hubungan Megawati dan Prabowo, disebut-sebut bakal membentuk poros PDIP-Gerindra, yang kemudian memantik reaksi dari parpol yang tergabung dalam KIK. Foto: int
Makin harmonisnya hubungan Megawati dan Prabowo, disebut-sebut bakal membentuk poros PDIP-Gerindra, yang kemudian memantik reaksi dari parpol yang tergabung dalam KIK. Foto: int

RIAU24.COM -  Sinyal akan terbentuknya poros Teuku Umar (Megawati-PDIP) dan Kertanegara (Prabowo-Gerindra)  terus santer sejak beberapa waktu belakangan ini. Belakangan, sinyal bakal terbentuknya poros itu, terasa semakin bergabung setelah Prabowo hadir dalam Kongres V PDIP di Bali,

Setelah sekian lama berdiam diri, reaksi akhirnya dari datang dari Nasdem dan Golkar, dua partai yang tergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Seperti diakui Ketua DPP Nasdem, Irman Suryani Chaniago, menyebut wacana poros Teuku Umar-Kertanegara bukan hal mustahil. Namun, menurut NasDem, Partai Gerindra harus membenahi diri dulu usai Pilpres 2019.

"Dalam politik sah-sah saja mau ada poros mana pun gitu ya. Kan partai politik di Indonesia ini sekarang banyak, ada lebih dari 13 kalau nggak salah. Jadi kalau ada yang ingin bikin poros-porosan ya, silakan saja," lontarnya, Jumat 9 Agustus 2019 di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Dilansir detik, Irman kemudian mengungkapkan, saat Pilpres 2019 berlangsung, muncul friksi tajam di masyarakat. Irma menyinggung soal politik identitas yang menguat selama kontestasi Pilpres 2019.

Irma menyarankan agar perpecahan itu dapat diatasi terlebih dahulu sebelum Gerindra memutuskan berkoalisi dengan PDIP atau partai politik di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya.

"Kalau yang friksinya tidak terlalu tajam, oke sajalah. Tapi kalau friksinya yang terlalu tajam itu harus benahi diri dulu deh," ujarnya lagi.

Tak Mudah Tergoda
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, yang dikonfirmasi Kamis malam kemarin, mengatakan PDIP tidak mungkin membuat poros Teuku Umar-Kertanegara. Pihaknya berkeyakinan PDIP tidak akan keluar dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK) selaku pendukung Presiden Joko Widodo

"Kami yakin PDIP, itu merupakan partai yang konsisten dan selama ini menunjukan sikap yang selalu istikamah dalam berpolitik. PDIP bukan partai yang gampang digoda untuk membangun poros baru. Insya Allah PDIP akan tetap solid bersama KIK," ujarnya.

Bagi Ace, poros Tengku Umar-Kertanegara tidak berpengaruh pada pendukung Jokowi maupun Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, pada tingkatan akar rumput. "Masyarakat sudah menerima hasil Pilpres kok," ujar Ace. ***