Hizbullah Pamerkan Jenis Rudal yang Penghantam Kapal Perang Israel

Riko 17 Aug 2019, 12:57
Kapal perang INS Hanit. Kapal perang andalan Israel inilah yang dihantam rudal Hizbullah selama perang 34 hari pada tahun 2006.
Kapal perang INS Hanit. Kapal perang andalan Israel inilah yang dihantam rudal Hizbullah selama perang 34 hari pada tahun 2006.

RIAU24.COM -  Hizbullah Lebanon merilis rekaman video sejumlah rudal yang jenisnya sama dengan misil penghantam kapal perang Israel selama konflik 13 tahun silam. 

Seorang komandan Angkatan Laut Hizbullah, yang diidentifikasi bernama Haj Jalal, mengatakan kepada Al-Manar TVbahwa misil-misil yang dipamerkan itu adalah jenis senjata serupa dengan misil yang digunakan dalam serangan tahun 2006 terhadap salah satu kapal perang andalan Angkatan Laut Israel, INS Hanit.

Kapal perang itu dihantam misil di lepas pantai Beirut pada Juli 2006. Empat tentara tewas dan kapal mengalami kerusakan parah.

Itu adalah serangan langsung pertama terhadap kapal perang Zionis dalam beberapa dekade dan Hizbullah merayakannya sebagai salah satu kemenangan terbesar dalam perang 34 hari.

Hasil investigasi menemukan bahwa misil menghantam kapal perang INS Hanit karena para pejabat militer Zionis tidak percaya bahwa Hizbullah memiliki teknologi yang sedemikian canggih sehingga tidak menyalakan sistem anti-rudal.

Tak hanya pamer senjata, Hizbullah juga merilis video serangan rudal tahun 2006. Satu satu adegan dalam video itu memperlihatkan seorang pria yang mengenakan seragam Hizbullah melacak kapal perang Israel menggunakan radar.

Selain itu, dalam video diperlihatkan pula peluncur misil yang dipasang di truk dan menembakkan dua rudal anti-kapal. Kedua rudal terlihat melesat menembus langit malam. Tak lama kemudian muncul gambar kobaran api.

Haj Jalal mengatakan bahwa arsenal rudal anti-kapal penting bagi Hizbullah."Karena laut berfungsi sebagai paru-paru ekonomi bagi musuh Zionis," katanya.

"Ladang gas lepas pantai, beberapa di antaranya masih dieksplorasi," ujarnya. "Ancaman di laut adalah ancaman bagi keamanan nasional Israel," imbuh Haj Jalal, yang wajahnya disamarkan selama wawancara dengan stasiun televisi.

Pada hari Jumat, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memberikan pidato di televisi ketika faksi bersenjata itu menandai hari jadi apa yang disebutnya sebagai "kemenangan" militer di Bint Jbeil, Lebanon selatan, yang dekat dengan perbatasan Israel.

Menurutnya, perang tahun 2006 telah membantu Hizbullah mengembangkan sistem militer untuk mempertahankan desa-desa dan kota-kota Lebanon.

"Jika (Israel) memasuki Lebanon selatan...Anda akan melihat siaran langsung kehancuran brigade Israel," katanya seperti dilansir AFP, Sabtu 17 Agustus 2019.

 

Sumber: Sindonews