Geger, Pengembala dan 19 Ekor Kerbaunya Tewas Akibat Disambar Petir, Begini Kisahnya

Siswandi 20 Aug 2019, 23:23
Belasan ekor kerbau tampak mati di dalam kandang setelah disambar petir. Foto: int
Belasan ekor kerbau tampak mati di dalam kandang setelah disambar petir. Foto: int

RIAU24.COM -  Nasib mengenaskan dialami Sintor Habeahan (23), warga Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengembala kerbau itu, langsung tewas setelah disambar petir, Senin (19/8/2019) malam.

Tak hanya Sintor, nasib serupa juga dialami 19 ekor kerbau yang digembalakannya. Binatang peliharaan itu juga ikut tewas karena hal yang sama.

Saat kejadian yang membuat geger warga itu terjadi, hujan deras bercampur petir memang tengah menimpa wilayah Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Dilansir kompas, Selasa 20 Agustus 2019, Kapolres Tapteng AKBP Sukamat mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu, terangnya, korban sedang menghidupkan perapian untuk mengusir nyamuk di kandang kerbau, yang lokasinya tepatnya di samping rumah korban.

Namun naas, tiba-tiba petir datang menyambarnya. Sintor pun langsung tergeletak di kandang dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi. Tak hanya itu, nasib serupa juga dialami 19 kerbau gembalaannya. Baik pengembala dan hewan gembalaanya, semua tewas di tempat.

"Korban diserahkan kepada keluarganya. Sedangkan 19 kerbau itu rencananya akan dikuburkan secara massal menggunakan alat berat," tambah Sukamat.

Pemilik kerbau diketahui bernama Mikael Simbolon (56). Mikael juga merupakan warga Dusun II, Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapteng.

"Kejadian seperti ini baru terjadi satu kali ini," ungkap Sukamat.

Dalam foto yang dikirimnya, tampak sekumpulan kerbau dalam keadaan rebah di dalam kandang yang terbuat dari kayu berkeliling. Kejadian itu membuat geger dan menjadi tontonan warga sekitar. ***