Jangan Larang Bila Anak-anak Masih Suka Bermain, Simak Saran Imam Al Ghazali Ini

Siswandi 23 Aug 2019, 12:02
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Sebagian orang menilai, memiliki anak yang aktif dan suka bermain adalah sesuatu yang tak mengenakkan. Alasannya, selain bikin repot, orangtua jadi sering was-was bila sesuatu menimpa sang anak. Buntutnya, muncullah larangan dan pembatasan terhadap sang anak.

Ternyata, pandangan ini berseberangan jauh dengan penilaian sebagian cendekiawan muslim. Para cendikiawan itu justru menyarankan agar membiarkan anak bermain sepuasnya, namun tetap diawasi orangtua.

Saran seperti ini salah satunya datang dari Imam Abu Hamid al-Ghazali atau Imam Al Ghazali, pengarang kitab terkenal, Ihya Ulumiddin.

Dilansir republika, Jumat 23 Agutustus 2019, dalam kitabnya itu, Imam Ghazali menjelaskan, sebaiknya izinkan anak bermain setelah mereka belajar. Sebaiknya, anak-anak diberikan permainan yang bagus, untuk menghilangkan keterangan setelah belajar di kelas. Namun permainan itu sebaiknya tidak sampai membuat sang anak jadi lelah karena bermain.

Yang mengejutkan, sikap orangtua yang melarang anaknya bermain dan memaksa mereka untuk terus belajar, ternyata bisa berdampak serius.

Di antaranya, hal itu bisa saja mematikan hati sang anak, bahkan merusak kecerdasannya hingga menyusahkan kehidupannya. Lebih jauh lagi, bila selalu dilarang bermain, sang anak akan terus berusaha mencari cara untuk lepas sama sekali dari aktivitas belajar.

Mengutip kitab al Fawaid al-Mukhtarah dan Tastbit al-Fuad, dikisahkan ada seorang ayah datang mengadu kepada salah seorang ulama saleh, mengenai anaknya yang terlalu banyak bermain. Saat itu, ia juga membawa serta sang anak kepada orang saleh tersebut.

Namun reaksi orang saleh itu, sungguh di luar dugaan pikiran sang ayah. Orang saleh itu mengambil tangan sang anak lalu berkata: "Ayo sana bermainlah nak."

Sang ayah pun heran, lalu bertanya: "Mengapa?”   

Lantas ulama yang bersangkutan menjawab,” Biarkan dia menghabiskan naluri bermainnya sekarang karena masih usianya bermain. Jika dilarang, nanti dia akan terus bermain meski sudah bukan usianya.  Barangsiapa yang tergesa-gesa sebelum saatnya, akan kehilangan selamanya."

Kisah tersebut, tentu ada hikmahnya. Tak bisa dipungkiri, saat ini begitu banyak bisa dilihat, ada orang dewasa yang kecanduan bermain gim dan tenggelam dengan masa kekanak-kanakan, yang diduga bisa saja akibat pada masa kecil kurang waktu untuk bermain. ***