Asap Tebal Halangi Pantauan, Tim Pemadam Kebakaran PT SPA - AA Maksimalkan Situation Room

Satria Utama 27 Aug 2019, 15:13
Tim Pemadam Kebakaran PT SPA - AA memadamkan Karhutla
Tim Pemadam Kebakaran PT SPA - AA memadamkan Karhutla

RIAU24.COM -  BUKIT KERIKIL -  Asap tebal akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang melanda Provinsi Riau beberapa bulan terakhir ini, mempengaruhi jarak pandang masyarakat, tak terkecuali bagi tim patroli darat PT  Satria Perkasa Agung (SPA) Distrik Siak Kecil dan PT Arara Abadi  Distrik Bukit Kapur sebagai mitra APP- Sinar Mas Wilayah Riau.

Menurut Incident Comander PT SPA & PT AA Wilayah Utara, Jhon Pasaribu yang didampingi Public Relations PT AA-APP Sinar Mas, Nurul Huda, Selasa (27/08/2019), hampir setiap setiap hari timnya memantau dari situation room Distrik,  baik di Siak Kecil maupun di Bukit Kapur.  

"Semua sumber kita pergunakan untuk deteksi dini, dimulai deteksi dan pengamatan melalui menara api, CCTV 360 derajat, camera Infrared, patroli darat anggota regu pemadam kebakaran serta security dan patroli udara dengan menggunakan drone dan helicopter patrol sampai dengan penggunaan satelit untuk memantau dan mendeteksi titik panas dan titik api yang semuanya terkoordinasi dan terkendali dengan situation room, ketika semua pantauan visual tadi terhalang oleh tebalnya kabut, maka kita maksimalkan pantauan dan deteksi via satelit,” jelan Jhon.
 

Ia mencontohkan, titik api yang saat ini terjadi diduga berada pada wilayah Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabubaten Bengkalis. Ketika di-ploting di peta berjarak sekitar 6 s/d 7 KM dari pinggiran konsesi perusahaan. "Kita melalui pimpinan kita juga telah melaporkannya kepada pihak terkait, baik pemerintah desa, maupun melalui Satgas Riau. Kemudian kita diminta oleh aparat setempat untuk membantu memadamkannya, sampai saat ini sudah hari ke tiga kita turunkan tim kita sebanyak 2 Regu (14 Orang) ditambah dari Masyarakat Peduli Api yang kita bina, security kita dan juga bekerjasama dengan tim TNI/POLRI,” ujarnya.

John mengatakan tidak mengetahui lahan yang terbakar itu milik siapa dan masuk daerah mana. Pihaknya menyerahkan kepada pihak-pihak terkait yang menentukannya. "Tugas kami hanya membantu pemerintah dan masyarakat untuk memadamkannya," kata John.

Sementara itu, anggota RPK PT SPA , Agil Pribadi dan RPK PT AA, Hengky Iriawan, menceritakan, tugas mereka sebagai anggota RPK salah satunya adalah melakukan patroli. "Beberapa hari ini saya mendapatkan hambatan pandangan ketika mendeteksi api, baik melalui darat maupun melalui menara api. Drone dan CCTV pun terhalang kabut," kata Agil.

Tiga hari yang lalu, ia bersama tim mendapatkan perintah dari IC melalui Fire Marshal agar membawa peralatan lengkap ke suatu tempat di sekitar RT 26 Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bandar Laksamana. "Saya langsung berpikir, ini bukan patroli, tapi tugas untuk memadamkan, maka karena sudah terbiasa sesuai standar patroli kami juga membawa perlengkapan standar yang kami punya seperti pompa, selang, dan nozzle. Kami langsung ke titik api, cukup lumayan juga jauhnya dari Kantor Distrik, sekitar 1,5 jam perjalanan kenderaan roda dua," jelasnya.

Sementara Hengky menambahkan, awalnya mereka mendapatkan akses untuk menuju titik api dari kejauhan karena areal yang terbakar sudah membesar. "Api bisa terlihat, tapi kami tidak menemukan akses masuk ke dekat api, tim kami bagi dua, masing-masing 1 regu untuk mencari jalan menuju titik api. Bersama kami juga ada anggota MPA yang selama ini kami latih dan bina, saat yang sama juga bergabung bapak-bapak dari TNI dan Polri, juga masyarakat sekitarnya yang bahu membahu bersama kami memadamkan api,” kata Hengky menambahkan.***

 

R24/rls