Program Hutan Mangrove 21 Mahasiswa UiTM Sah Alam Malaysia Kunjungi Desa Sebauk Bengkalis

Dahari 31 Aug 2019, 15:18
Kunjungan Mahasiswa UiTM Malaysia/hari
Kunjungan Mahasiswa UiTM Malaysia/hari

RIAU24.COM -  BENGKALIS - Sebanyak 21 orang Mahasiswa/wi dari Universitas Teknologi Mara (UiTM) Sah Alam Malaysia bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bengkalis melakukan kunjungan ke Desa Sebauk, Kecamatan Bengkalis tentang konservasi hutan Mangrove (Bakau red,), Sabtu 31 Agustus 2019.

Kedatangan para Mahasiswa UiTM Malaysia tersebut merupakan program tentang konservasi hutan Bakau. Selain menanam pohon bakau, mereka juga akan mengunjungi tenun lejo yang ada di Desa Sebauk.

Sebelum meninjau hutan mangrove, para mahasiswa terlebih dahulu dipasangkan tanjak serta ditepuk tepung tawar oleh Pemerintah Desa Sebauk.

Tampak hadir dalam acara itu, Sekcam Bengkalis Rafli Kurniawan, Wakapolsek Bengkalis Iptu Kusmandar Subekti, Kades Sebauk Tamrin, Wakil Ketua II Direktur Poltek Bengkalis Jhoni Caster, Dosen Pembimbing UiTM, Mohd Fauzi serta tokoh masyarakat Desa Sebauk.

Sementara itu, Kades Sebauk Tamrin menyampaikan serta mengucapkan terimakasi kepada para Mahasiswa UiTM Malaysia dan Poltek Bengkalis yang telah sudi mengunjungi desanya tersebut dalam menjalankan program konservasi hutan mangrove tersebut.

"Terimakasi kepada para Mahasiswa dari Malaysia yang sudah melakukan kunjungan, ini sangat luar biasa, untuk hadir ditengah tengah masyarakat di desa Sebauk, Kecamatan Bengkalis," ungkap Kades Sebauk, Tamrin.

Diutarakan Tamrin lagi, dengan kunjungan ini semoga ada memotivasi untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Bengkalis. Disamping itu, desa Sebauk juga telah dinobatkan sebagai desa maju.

"Alhamdulilah, desa kami ini memang dinobatkan sebagai desa maju. Ini juga berkat dorongan dari Pemkab Bengkalis. Dan untuk kedepannya, kami dari Pemdes Sebauk akan lebih mengembangkan tentang huntan mangrove ini lagi,"ujarnya.

Sementara, dosen pembina UiTM Sah Alam Malaysia Mohd Fauzi mengatakan, kunjungan mahasiswa UiTM Malaysia ini merupakan program tentang konservasi hutan mangrove.

"Kami dari pihak UiTM sangat berbesar hati, yang sudah menerima kami khususnya dari Politeknik Bengkalis. Kunjungan kami ini merupakan program tentang konservasi Bakau, dan saya juga percaya, Indonesia dan Indonesia merupakan serumpun dan ini sangat menjadi pelajaran bagi kami. Dan semoga program mangrove ini berjalan lancar,"ungkap Mohd Fauzi.

Jhoni Caster Wakil II Direktur Poltek Bengkalis juga menyampaikan bahwa program konservasi hutan mangrove ini akan terus berjalan. Diantaranya, pihak Politeknik Bengkalis dan UiTM Malaysia akan terus melakukan penelitian.

"Jadi program hutan mangrove ini merupakan program Poltek dan UiTM Malaysia, semoga ini terus berjalan antar perguruan tinggi. Poltek Bengkalis saat ini juga sudah ada bidang penelitian masyarakat dan pengabdian masyarakat. Jadi konservasi mangrove ini sangat besar, karena abrasi yang semakin parah. Dan konservasi hutan mangrove ini juga untuk melindungi pulau bengkalis dari ancaman abrasi,"katanya.

Sekcam Bengkalis Rafli Kurniawan yang membuka secara resmi konservasi hutan mangrove tersebut juga mengatakan Indonesia dan Malaysia merupakan serumpun Melayu khususnya di Pulau Bengkalis.

"Kita, Indonesia dan Malaysia memang merupakan serumpun Melayu khususnya warga Bengkalis Riau. Ini merupakan penghargaan yang sangat luar biasa dan menjadi perhatian kita bersama. Dengan kegiatan konservasi mangrove yang telah ditetapkan oleh presiden SBY pada 2009 silam. Hutan mangrove ini menjadi sangat penting dan apalagi indonesia merupakan terdiri dari pulau pulau serta untuk mengatasi derasnya abrasi,"pungkasnya.***


R24/phi/hari