Pemerintahan Donald Trump Sanksi Badan Antariksa Iran, Menteri: Berhentilah Meniru Thanos

Riki Ariyanto 6 Sep 2019, 04:40
Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi mengejek Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (foto/int)
Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi mengejek Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (foto/int)

RIAU24.COM -  Jumat 6 September 2019, Otoritas Negara Republik Islam Iran lewat Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengejek Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal itu setelah dikeluarkannya sanksi kepada Badan Antariksa Iran oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir dari Okezone, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi meminta Donald Trump 'berhenti meniru' karakter komik Marvel, Thanos.

zxc1

“Saya bahkan tidak dapat menemukan AS dalam gambar ini, apalagi sanksi untuk Ruang Angkasa! Alam semesta adalah milik semua orang. Berhentilah meniru Thanos, Donald Trump,” ujar Azari Jahromi lewat akun twitternya.

Sebagai informasi Thanos, yang dijuluki Mad Titan, merupakan karakter fiksi dan diperankan oleh Josh Brolin dalam film Avengers. Thanos punya kekuatan untuk menghilangkan setengah populasi alam semesta dalam sekejap mata.

zxc2

Sebelumnya Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah menyatakan Washington jatuhkan sanksi pada Badan Antariksa Iran, Pusat Penelitian Antariksa, dan Lembaga Penelitian Astronautika.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut pihaknya tak akan membiarkan Iran memanfaatkan program peluncuran ruang angkasa sebagai kedok pengembangan program rudal balistik.

Beberapa waktu lalu, salah satu roket Iran meledak di landasan peluncur di Pusat Antariksa Imam Khomeini di Iran utara sebelum jadwal peluncuran. Ledakan tersebut menyusul kegagalan upaya Iran untuk meluncurkan satelit pada Januari lalu.

Semua tudingan Amerika Serikat (AS) mengenai program rudal balistik dibantah Juru bicara Iran. Juru bicara Iran memastikan roket yang meledak disebabkan kegagalan fungsi selama pengujian, tidak ada hubungan dengan rudal balistik.