Terungkap Sudah, Begini Posisi Faldo Maldini dan PSI Sambut Pilkada Sumbar

Siswandi 7 Oct 2019, 09:59
Baliho Faldo Maldini yang juga mencamtumkan logo PSI. Foto: int
Baliho Faldo Maldini yang juga mencamtumkan logo PSI. Foto: int

RIAU24.COM -  Setelah sekian lama jadi pertanyaan, posisi mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini, akhirnya terungkap. Setelah resmi mundur dari jabatan partai berlambang matahari terbit itu, Faldo juga mengakui dirinya tengah fokus untuk maju dalam ajang pemilihan kepala daerah di Provinsi Sumatera Barat, tahun 2020 mendatang.

Dilansir republika, Senin 7 Oktober 2019, Faldo mengatakan, ia mundur dari PAN dengan penuh pertimbangan dan tanpa intervensi dari pihak mana pun. Faldo juga mengaku memang ingin fokus untuk proses pencalonan kepala daerah. Karena itu, ia memilih mundur dari PAN, karena adanya dukungan dari PSI kepadanya untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Sumbar.

"Saya hanya ingin menjaga situasi agar tetap kondusif. Banyak agenda besar ke depan," lontarnya melalui pesan elektronik kepada republika, Minggu (6/10/2019).

Menurutnya, ia tidak ingin ada anggapan bahwa ia memicu kegaduhan. Apalagi, banyak agenda besar PAN yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Untuk hal ini, partai tersebut memerlukan keharmonisan dalam internal organisasi.

Karena itu, politikus muda ini tidak ingin niat itu membuatnya tidak dapat menjalankan tugas yang sudah diberikan oleh pimpinan PAN secara optimal. Namun, ia menyampaikan bahwa dirinya selalu ingin membuka diri untuk silaturahim serta bekerja sama dengan PAN pada kemudian hari.

Belum Mau Berandai-andai 
Menanggapi isu dirinya akan bergabung dengan PSI, Faldo justru menyatakan ia belum mau berandai-andai tentang hal tersebut. Namun ia mengakui ada dukungan dari PSI terhadapnya. Tak hanya itu, Faldo juga menegaskan bahwa ia sudah menjalin sebuah kerja sama dengan PSI.

"Itulah komitmen dari PSI untuk mendukung anak muda. Meski belum resmi untuk deklarasi, yang jelas kami sudah bekerja bersama. Salah satunya, judicial review UU Pilkada terkait batasan usia dalam pencalonan kepala daerah," tambahnya.

Sementara itu, Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menegaskan tidak ada yang dikhawatirkan dengan hengkangnya Faldo dari PAN. Menurutnya, kader-kader yang gabung dengan PAN juga banyak. Ada Syarifuddin Suding dan Haji Lulung dari kalangan politikus senior. Ada juga Farah Putri Nahlia, Slamet Ariayadi, Abdul Hakim Bafaqih, Mitra Fakhruddin, Athari Gauti, dan Fachry Pahlevi dari kalangan milenial. Mereka sama saja dengan Faldo. 

PAN menyatakan tidak bisa menahan seseorang yang ingin keluar dari partai. Saleh mengaku, PAN mempersilakan Faldo mencoba mencari nuansa baru di partai lain. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ia akan beruntung, lebih sabar, dan lebih gigih. ***