Aksi Anak Jokowi 'Potong Jalur' Langsung ke Mega Picu Reaksi dari PDIP Solo

Siswandi 25 Oct 2019, 09:37
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka saat mendatangi kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: in
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka saat mendatangi kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: in

RIAU24.COM -  Kedatangan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, merupakan bentuk keseriusannya untuk maju dalam Pemilihan Walikota Surakarta (Solo). Pertemuan Gibran dengan Megawati memunculkan spekulasi bahwa ia akan memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP.

Hal itulah yang kemudian menimbulkan buntut.  Pasalnya, DPC PDIP Surakarta, dikabarkan juga sudah menerima aspirasi yang menginginkan partai berlambang banteng moncong putih itu mengusung pasangan calon lain. 

Tak jauh-jauh, respon itu datang dari Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, yang juga Walikota Solo saat ini.  Meski mengaku tidak mempermasalahkan pertemuan itu, namun ia juga menegaskan bahwa pihaknya punya sikap tegas terhadap hasil rekomendasi nanti.

"Saya santai aja. Apapun keputusan DPP, saya juga punya keputusan!" tegas Rudy, Kamis (24/10/2019).

Dilansir detik, Jumat 25 Oktober 2019, Rudy enggan menjelaskan secara gamblang terkait pernyataannya itu. Namun ia mengakui hal itu adalah sikap pribadinya. "Ya rahasia. Itu aja belum dibahas kok. Saya kan orang politik, ya punya prinsip," tambahnya. 

DIkatakannya, dirinya mengemban amanat dari kader-kader PDIP di Solo. Amanat yang dimaksud ialah mengusung satu pasang nama, yaitu Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

"Saya telah melaksanakan tugas partai sesuai peraturan partai nomor 24 tahun 2017. Perkara itu termuat apa kita baca aja. Saya mengakomodir anak ranting, ranting, PAC, semua mendukung Pak Pur dan Pak Teguh," terangnya. 

Disuruh Belajar Dulu 
Lebih lanjut, Rudy mengaku telah membicarakan terkait Gibran dengan Megawati beberapa waktu lalu. Menurutnya, ketika itu Mega berpesan supaya Gibran lebih baik belajar politik lebih dahulu sebelum maju di ajang Pilwalkot.

"Beliau (Gibran) suruh belajar dulu jadi anggota partai, anggota DPRD, itu yang disampaikan (Mega) kepada saya. Saya tidak nambahi dan tidak mengurangi," ujarnya. 

Selain itu, Mega juga berpesan agar Gibran setidaknya membaca empat buku karya Bung Karno terlebih dulu. Keempat buku itu perlu dipelajari agar Gibran tahu dan lebih mengenal sosok serta pemikiran Bung Karno lebih dekat.

Namun Rudy menegaskan tidak melarang siapapun untuk mencalonkan diri dalam Pemilu. Bahkan jika Gibran mendaftar lewat DPD atau DPP, Rudy tetap mempersilakan. "Semua orang berhak mencalonkan diri. Sah-sah saja kalau mau daftar lewat DPD atau DPP," tambahnya lagi.

Seperti diketahui, usai bertemu Mega, Gibran mengakui kedatangannya berkaitan dengan niatnya maju dalam Pilwakot Solo. Ia juga mengungkapkan harapannya mendapat dukungan dari PDIP agar bisa maju dan bersaing di ajang itu.  ***