Bikin Bangga, Siswa Siak Kembali Harumkan Nama Daerah di Ajang Internasional

Lina 28 Oct 2019, 10:46
Siswi SD Sains Tahfiz Islamic Center, Cleorisya Ranggi Tsabita sukses mengharumkan nama daerah dengan meraih Gold Award kategori individual contest  pada International Science Competition (ISC) 2019 yang ditaja oleh Klinik Pendidikan MIPA (foto/lin)
Siswi SD Sains Tahfiz Islamic Center, Cleorisya Ranggi Tsabita sukses mengharumkan nama daerah dengan meraih Gold Award kategori individual contest  pada International Science Competition (ISC) 2019 yang ditaja oleh Klinik Pendidikan MIPA (foto/lin)

RIAU24.COM - SIAK- Siswi SD Sains Tahfiz Islamic Center, Kabupaten Siak, Provinsi Riau menorehkan prestasi di ajang internasional. Siswi kelas VI bernama Cleorisya Ranggi Tsabita sukses mengharumkan nama daerah dengan meraih Gold Award kategori individual contest  pada International Science Competition (ISC) 2019 yang ditaja oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM). 

zxc1

Kegiatan berlangsung di Darmawan Park Sentul, Kab. Bogor pada 24-27 Oktober 2019. Ada 163 peserta dari empat negara yang mengikuti kompetisi ISC, di antaranya, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu, terdapat dua kategori lomba yang dipertandingkan dalam ISC 2019 ini, yaitu Individual Contest dan Team Contest.

Ketekunan dan giat dalam belajar merupakan salah satu kunci sukses dalam mengukir prestasi. Seperti halnya yang dilakukan Cleo, panggilan akrabnya. Bahkan terkadang belajar hingga larut malam. 

zxc2

“Terimakasih kepada orang tua saya yang selalu mendukung saya dalam berbagai kegiatan" ucap Cleo.

Anak dari pasangan Benny Chairuddin dan Khamelia Destri Anggraini ini juga piawai bermain piano. Cleo pernah membawa pulang piala dari kompetisi piano yang ia ikuti. 

"Ayo teman-teman, kita bisa bersaing dengan anak-anak dari daerah maupun dari negara lain asal kan kita mau berusaha dan belajar keras serta tetap terus berdoa untuk mendapatkan yang terbaik" ajak Cleorisya. 

Sang ayah Benny Chairuddin, hanya mengarahkan dan memfasilitasi untuk dapat mengembangkan potensi anaknya.

"Kami percaya bakat hanyalah sebagian kecil dari suatu hasil usaha yang telah dilakukan. Semua butuh proses, perjuangan dan kerja keras dari anaknya sendiri" kata Benny. 

Sebagai orang tua lanjut dia, dirinya tidak pernah memaksa tapi  memberikan kesempatan untuk Cleo mengikuti semua kegiatan tersebut. Mulai dari belajar sendiri, kursus dan pendidikan formal, selama Cleorisya dapat menikmatinya dan tidak merasa terbebani dan tertekan. 

"Satu yang kami tekankan kepadanya untuk mengutamakan pendidikan agama dan karakter karena itu dasar dan bekal untuk sukses dimasa yang akan datang. Tetap menjadi manusia yang sederhana, rendah hati, suka menolong orang, jujur, menghormati semua serta dapat menerima kekurangan" tutur Benny. 

Meski baru kelas 6 SD, tapi sederet prestasi yang diraih Cleo, dari tingkat  daerah, nasional maupun internasional seperti lomba Piano, juara menggambar bercerita, vocal, Juara Olimpiade Sains Nasional, juara Olimpiade Bahasa Inggris, kemudian Finalis nasional lomba mendongeng FL2N, Finalis nasional Olimpiade Sains kuark dan masuk dalam Tim KPM mewakili negara Indonesia mengikuti International Math & Science Olympiad ( IMSO ) di Vietnam November akan datang. 

Selain itu Kedua orang tua Cleo selalu berpesan agar  membiasakan diri menerima kegagalan dan  tidak cepat puas terhadap keberhasilan serta menghargai semua usaha apapun hasilnya. (R24/Lin)