Puskesmas di Meranti Diminta Berinovasi Cegah Kasus DBD yang Mulai Marak

Ahmad Yuliar 5 Nov 2019, 11:33
Demam berdarah dengue (foto/int)
Demam berdarah dengue (foto/int)

RIAU24.COM - Selasa 5 November 2019, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kepulauan Meranti diminta berinovasi mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab penyakit DBD telah berbahaya dan menelan satu korban jiwa di tahun ini.

Seperti yang ditegaskan Kepala Bidang Pegendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P), Muhammad Fakhri SKM. “Kami menghimbau kepada seluruh Puskesmas untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD. Tentunya dengan berbagai inovasi. Agar masyarakat bisa menerima pesannya dengan baik,” sebut Muhammad Fakhri.

zxc1

Fakhri menyebut berbagai upaya sosialisasi sudah dilakukan. “Juga bisa dilakukan melalui penceramah agama. Melalui peran ustadz dalam shalat jum’at, dan berbagai kesempatan lainnya juga bisa dilakukan. Tergantung mau apa tidak saja,” kata Fakhri, Selasa 5 November 2019.

zxc2

Fakhri menginginkan, seluruh Puskesmas bisa menyesuaikan dengan kegiatan diseluruh wilayahnya untuk memaksimalkan sosialisasi. Termasuk juga melalui berbagai kegiatan desa, PKK dan kegiatan yang mengumpulkan masyarakat banyak.

“Ini sangat penting dilakukan. Karena sudah jatuh korban jiwa. Kita tidak ingin ada korban-korban jiwa lainnya,” ujarnya. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Asrul Meldi mengatakan pencegahan sangat efektif dalam mengatasi DBD. Karena jika sudah terjangkit, apalagi sampai menyerang balita, penyembuhannya tergantung dari daya tahan tubuh penderita itu sendiri.

“Dalam mengatasi DBD, sangat efektif jika melalui pencegahan daripada mengobati. Agar kesadaran masyarakat bisa tumbuh, diminta peran aktif seluruh petugas Puskesmas dalam mensosialsiasikan berbagai upaya pencegahannya,” pintanya. (R24/Mad)