Novel Baswedan Dituduh Rekayasa Penyerangan, Drone Emprit Ungkap Buzzer Pendukung Jokowi Bikin Ulah

Satria Utama 6 Nov 2019, 13:23
Novel Baswedan
Novel Baswedan

RIAU24.COM -   Penyidik senior KPK Novel Baswedan santer dituduh merekayasa penyiraman air keras terhadap dirinya. Berdasarkan analisis Drone Emprit tuduhan tersebut banyak beredar di akun-akun Twitter pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Peneliti dan analis Drone Emprit, Hari Ambari, mengungkapkan ada banyak akun yang menyebarkan narasi soal rekayasa penyerangan Novel. Namun, dua akun yang paling menonjol adalah @AdellaWibawa dan @Triwulan.

“Narasi yang mereka sebarkan beredar di kalangan akun-akun Twitter pendukung Jokowi saat Pilpres,” kata Hari, Selasa, 5 November 2019.

Drone Emprit merupakan tool buatan Ismail Fahmi yang bisa memantau dan memetakan percakapan di media sosial.

Tool ini membaca isu Novel mulai naik pada Rabu, 30 Oktober 2019. Saat itu, DPR sedang menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk calon Kepala Polri atau Kapolri Komisaris Jenderal Idham Azis. Kemudian, Komisi Hukum DPR mengesahkan Idham sebagai Kapolri terpilih.

Mantan Kepala Bareskrim ini diketahui merupakan ketua Tim Teknis yang bertugas mengusut teror terhadap Novel. Tim ini bertugas selama tiga bulan sejak Agustus 2019.

Menjawab pertanyaan wartawan soal pengusutan teror kepada Novel, Idham mengatakan akan segera menunjuk Kabareskrim. "Begitu saya dilantik, saya akan tunjuk Kabareskrim baru dan saya beri waktu untuk segera ungkap kasus," kata Idham pada Rabu, 30 Oktober 2019 di Gedung DPR. 

Sejak saat itu, percakapan seputar Novel Baswedan riuh di media sosial. Pembicaraan soal Novel semakin riuh ketika Presiden Jokowi mengatakan memberikan waktu kepada Jenderal Idham sebagai kapolri baru untuk mengusut pelaku di balik teror ini pada awal Desember 2019.

Drone Emprit membaca ada beberapa akun yang bernada negatif terhadap Novel. Seperti, @Eko_Kunthadi, @03_Nakula, dan @Ary_Prasetyo. Hari mengatakan narasi yang dibawa akun-akun ini termasuk yang paling banyak disebarkan ulang (retweet).

Gong serangan terhadap Novel mulai ketika akun @AdellaWibawa dan @Triwulan mentweet tudingan bahwa serangan ini rekayasa. "Mata Novel Baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET, liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," tulis si empunya akun akun itu pada 4 November 2019.

Hingga Rabu, 6 November 2019, tudingan @AdellaWibawa sudah disebar ulang sebanyak 1.230 kali. “Akun ini menjadi influencer paling dominan,” kata Hari seperti dilansir Tempo.

Novel menceritakan alasan kenapa matanya yang ada di dalam video viral terlihat seperti baik-baik saja.Ia mengatakan video itu diambil sebelum menjalani operasi mata osteo odonto keratoprosthesis--metode operasi bagi pasien dengan cidera kornea. Novel menjalani operasi di Singapore National Eye Centre pada 17 Agustus 2017. 

Operasi dilakukan untuk membersihkan mata dari katarak dan menyedot cairan glukoma di bola mata yang terluka. Kemudian, dilanjutkan dengan mencabut dan meleburkan satu gigi, serta memotong dan mencabut gusi yang digunakan untuk melapisi mata.

Novel menuturkan bila orang melihat kondisi matanya sebelum operasi, pasti akan menganggap matanya baik-baik saja, tidak berwarna merah seperti sekarang dan bening seperti kelereng. "Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," kata dia ketika dihubungi Selasa, 5 November 2019.

Dalam operasi itu, dokter membuat retina artifisial dari gigi yang dibentuk menjadi ring dan membuat pelapisnya dengan lapisan tipis yang ada di kulit gigi. Artifisial tersebut kemudian ditanam ke dalam pipi untuk menjadi retina baru. 

Menurut Novel, setiap perawatan yang dia jalani selalu dilaporkan ke pimpinan KPK. Ia mengatakan ada pula pegawai KPK lainnya yang selalu menemaninya selama perawatan dan mengetahui kondisi sebenarnya.***