Bos CIA Temui Raja Salman Usai Eks Karyawan Twitter Jadi Mata-mata Saudi

Riko 8 Nov 2019, 13:04
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) Gina Cheri Haspel menemui Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Arab Saudi. Kunjungan bos intelijen Amerika ini berlangsung hari Kamis setelah dua mantan karyawan Twitter didakwa di AS atas tuduhan jadi mata-mata untuk keluarga Kerajaan Saudi.

"Raja dan Gina Haspel membahas sejumlah topik yang menjadi perhatian bersama," tulis Saudi Press Agency (SPA), kantor berita negara Arab Saudi. SPA tak merinci lebih lanjut tentang diskusi Raja Salman dan Haspel.

Menurut SPA yang dikutip Reuters, Jumat 8 November 2019, pertemuan yang berlangsung di Riyadh itu juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi serta Duta Besar AS untuk kerajaan tersebut.

"Raja Salman menerima Gina Haspel, Direktur Badan Intelijen Pusat AS, untuk membahas kemitraan Saudi-AS yang telah berlangsung lama, dan meninjau sejumlah perkembangan regional dan internasional," tulis Kedutaan Besar Amerika di Riyadh di Twitter via akun

Sementara itu, sorang pejabat senior Saudi, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa kerajaan belum melihat pengaduan pidana terkait tiga orang yang didakwa di AS sebagai mata-mata untuk keluarga kerajaan. 

"Tapi yang bisa saya katakan adalah bahwa kami berharap semua warga negara kami mematuhi hukum negara tempat mereka tinggal,"ujar pejabat itu kepada wartawan di Washington.

Menurut laporan Washington Examiner, ini adalah pertama kalinya Departemen Kehakiman secara terbuka menuduh orang-orang Saudi memata-matai AS.

Ketiga orang yang didakwa di AS adalah Ali Alzabarah dan Ahmad Abouammo yang dulu bekerja untuk Twitter serta seorang pria bernama Ahmed Almutairi. Mereka menghadapi tuduhan bekerja untuk Kerajaan Arab Saudi tanpa mendaftar sebagai agen asing.

Menurut Departemen Kehakiman AS, Abouammo ditangkap di Seattle, Washington. Sedangkan dua orang lainnya berada di Arab Saudi.

Abouammo diperintahkan untuk tetap berada di balik jeruji besi oleh hakim AS pada hari Rabu sambil menunggu sidang pemeriksaan penahanan untuk hari Jumat. Pihak Kantor Jaksa AS mengatakan di pengadilan bahwa Abouammo akan ditahan karena penundaan sidang pengadilan menimbulkan risiko serius untuk melarikan diri.

Arab Saudi adalah sekutu penting AS dalam menghadapi Iran telah menghadapi kritik keras Barat atas catatan hak asasi manusianya, termasuk soal pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun lalu dan keterlibatannya dalam perang yang menghancurkan di Yaman.

 

Sumber: Sindonews