Punya Utang ke China, Pemerintah Kenya Terancam Kehilangan Pelabuhan

M. Iqbal 11 Nov 2019, 09:00
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Jika Pemerintah Kenya gagal membayar utang ke China, maka pemerintah tersebut terancam kehilangan pelabuhan Mombasa.

Dilansir dari Kumparan.com, Ahad, 10 November 2019,  African Stand melaporkan, Kenya berpotensi kehilangan aset-aset strategisnya jika tak mampu melunasi utang kepada China. Kenya menggunakan pinjaman tersebut untuk pengembangan Standard Gauge Railway (SGR).

Bukan hanya Mombasa saja, pelabuhan Kenya lainnya yang juga dipertaruhkan ialah Inland Container Depot di Nairobi.
zxc1

“Imbas pengambilalihan pelabuhan itu, nantinya juga bisa berdampak pada nasib ribuan pekerja pelabuhan yang terpaksa harus bekerja di bawah pemberi pinjaman China," tulis African Stand.

Kemudian, pendapatan dari pelabuhan akan langsung dikirim ke China, sebagai pengganti sekitar sh 500 miliar atas pinjaman untuk pembangunan dua bagian SGR.

Meski demikian, audit yang diselesaikan bulan lalu menunjukkan aset Otoritas Pelabuhan Kenya (KPA) yang mencakup pelabuhan Mombasa, dapat diambil alih jika SGR tidak menghasilkan cukup uang tunai untuk melunasi utang.
zxc2

China sendiri bukan kali pertama melakukan akuisisi atas pelabuhan seperti kasus ini. Di bulan Desember 2017 lalu, pemerintah Sri Lanka juga kehilangan Hambantota dan diambil alih China untuk masa sewa 99 tahun setelah gagal menunjukkan komitmen dalam pembayaran pinjaman miliar USD.

New York Times menyebut, akusisi tersebut memberikan China kendali atas kepemilikan wilayah yang menguntungkan di jalur strategis komersial dan militer.

"Kasus ini adalah salah satu contoh dari penggunaan pinjaman dan bantuan ambisius China untuk mendapatkan pengaruh di seluruh dunia," ujar New York Times pada 12 Desember 2017.