Kali Ini, Giliran Puan Maharani Tanggapi Surya Paloh Soal Partai Pancasilais

Siswandi 11 Nov 2019, 17:13
Puan Maharani
Puan Maharani

RIAU24.COM -  Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, terus menjadi sorotan setelah menyindir partai yang merasa paling pancasilais, tetapi enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri. Banyak yang menduga, hal itu merupakan sindiran Paloh terhadap PDIP.

Sejauh ini, respon telah datang dari sejumlah pihak, termasuk dari kalangan PDIP. Kali ini, respon datang dari Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani.

Ketika memberikan tanggapan, Puan menyinggung komunikasi antarpartai di dalam pemerintahan. "Komunikasi antarpartai merupakan suatu hal yang wajib kita lakukan sesama warga bangsa," ujarnya, Senin 11 November 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dilansir republika, Puan juga menyebutkan, ada adab atau sopan santun dalam partai koalisi pemerintah yang tidak boleh dilanggar. Namun, Puan enggan merinci apa yang dimaksudnya dengan sopan santun itu.

"Ada juga fatsun-fatsun politik yang kemudian tidak boleh kita langgar atau langkah sebagaimana komitmen kita waktu menjajaki dalam satu gabungan partai pendukung pemerintah," tambahnya.

Maka dari itu, ia mengingatkan perlunya gotong royong untuk menghadapi tantangan lima tahun ke depan. Khususnya bagi parta yang berada dalam koalisi pemerintahan.

"Jadi ya hal-hal yang terkait dengan yang disampaikan oleh Pak Surya Paloh, tentu saja saya hanya ingin mengatakan bahwa ya mari kita bangun Indonesia ini secara bergotong royong bersama-sama," ujar Puan lagi.

Seperti diketahui, Surya Paloh sempat menyindir partai yang merasa paling pancasilais. Tetapi partai itu enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri.

Awalnya, Paloh mengungkit rasa sinis yang menyerang NasDem lantaran melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Menurut Paloh, rasa sinis dan penuh curiga tersebut jauh dari nilai Pancasila.  "Semua penuh dengan kecurigaan maka kita makin jauh dari nilai Pancasila. Pancasila sebagai pegangan, way of life tapi ngakunya partai nasionalis pancasilais buktikan saja," ujarnya ketika itu. ***