Inilah Abah Landoeng, Inspirasi Lagu 'Oemar Bakri' Iwan Fals Yang Hingga Kini Masih Sanggup Naik Sepeda Kumbang

Satria Utama 26 Nov 2019, 08:50
Abah Landoeng
Abah Landoeng

RIAU24.COM -  Siapa yang tidak kenal dengan lagu yang berjudul "Oemar Bakri". Lagu yang dipopulerkan Iwan Fals itu sudah seperti lagu wajib dinyanyikan para musisi jalanan tanah air. Lagu itu menceritakan kisah seorang guru yang mengabdikan diri sebagai pendidik sejak zaman penjajahan Jepang.

Saat konser di Bali tahun 1996, Iwan Fals membuka sosok yang menginspirasi lagu "Oemar Bakri". Ternyata dia adalah Abah Landoeng, guru Iwan Fals saat sekolah di SMP 5 Bandung.

Lantas seperti apakah sosok Abah Landoeng yang hingga saat ini ternyata masih dikaruniai umur panjang? Abah Landoeng lahir di Bandung, 11 Juli 1926. Ia bisa menempuh pendidikan hingga lulus AMS/HBS (setara SMA), karena ayahnya bekerja sebagai mandor di pembangunan Gedung Sate.

Sejak muda, ia sudah biasa bekerja seperti pengambil bola di lapangan golf dan tenis. Dari pekerjaannya, ia mengumpulkan sen demi sen untuk membeli beras dan sembako.

Setelah lulus Algemeen Metddelbare School (AMS-setingkat SMA) sekitar tahun 1942, Landoeng muda berkeliling Kota Bandung dengan sepeda kumbangnya. Ia akan bertanya kepada tukang panggul atau petani yang ditemuinya, apakah mereka bisa membaca. Kalau belum, Landoeng akan berhenti dan mengajar mereka membaca dengan papan tulis kecil dan kapur yang ia letakkan di sepeda kumbangnya.

“Abah tidak dibayar. Abah jadi sukarelawan saja. Terus seperti itu hingga zaman kemerdekaan. Karena sampai tahun 1950-1960an, Indonesia masih berperang melawan buta huruf. Hati abah tergerak,” tuturnya Seperti dikutip dari laman Intisari, Selasa (26/11/2019).

Meski menjadi guru, Landoeng juga ikut berperang di masa penjajahan Belanda dan Jepang. “Kalau masa Dwikora, abah angkat senjata beneran, bukan lagi bambu runcing,” tutupnya.

Pada tahun 1950, Landoeng diangkat menjadi guru fisika di SMPN 4 Bandung. Ia juga mengajar olahraga seperti softball. Ia kemudian ditugaskan Presiden Soekarno ke Malaysia pada tahun 1963-1966, untuk membantu negara tetangga tersebut untuk memberantas buta huruf.

Karirnya sebagai guru memang membuat Abah Landoeng punya banyak murid yang saat ini sudah jadi orang sukses. “Murid abah ada yang jadi menteri, profesor, banyak yang jadi orang-orang hebat kaya Gubernur Ridwan Kamil,” ungkapnya.

Begitupun artis seperti Euis Komariah, Didi Petet, Iwan Fals, pernah menjadi muridnya. Ia bercerita bahwa pola pendidikan dulu dan sekarang berbeda. Menurutnya para siswa yang dia ajar dulu lebih disiplin dan menghormati guru. “Dulu anak-anak jenderal itu, (kalau nakal) Abah jitak. Orangtuanya gak apa-apa. Kalau sekarang, main lapor,” tuturnya.

Saat ini ia tinggal di Cimahi dan memiliki warung kecil di Jalan Mangga No 26, Kota Bandung. Dari rumahnya ke warung, Abah Landoeng masih bersepeda.

Ia mengelola warung "Ibu Sani Landoeng" yang berjualan mi goreng dan nasi goreng legendaris yang disukai oleh Presiden Soekarno. Hingga hari ini warung beralaskan tanah tersebut menjadi langganan mahasiswa hingga wali kota dan jendral.