Usai Jadi Wantimpres, Wiranto Minta Wartawan Jangan Banyak Tanya

Riko 14 Dec 2019, 18:30
Wiranto
Wiranto

RIAU24.COM -  Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Wiranto meminta wartawan untuk tidak terlalu banyak bertanya lantaran dirinya belum berkerja. Seperti diketahui mantan panglima TNI itu dilantik bersama delapan orang lainnya sebagai Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo.

Awalnya Wiranto mengucapkan terima kasih pada Jokowi dimana telah memberikan kepercayaan untuk menjadi ketua merangkapq sebagai anggota Watimpres. Ia mengaku bersama anggota lainnya akan memberikan pikiran dan pertimbangan ke Jokowi.

"Semoga mudah-mudahan kami akan bekerja, mudah-mudahan kami bisa memberikan sumbang pikir dalam ruang yg mungkin berbeda dengan instrumen yg beliau sudah ada," kata Wiranto usai dilantik, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, melansir dari CNN. Jumat 13 Desember 2019.

Namun saat ditanya soal alasan penunjukan dirinya sebagai anggota Wantimpres, Wiranto meminta wartawan tak banyak bertanya terlebih dahulu.

"Tapi gini loh, lebih baik kamu jangan terlalu banyak nanya. Saya belum bekerja. Hari Senin nanti saya baru bekerja, itu pun baru nanti serah terima dengan yang lama. Setelah itu baru saya akan bicara," ujarnya.

Meskipun demikian, Wiranto menyatakan Wantimpres harus memahami betul jalan pikiran, keinginan, dan harapan Jokowi dalam menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan.

Menurutnya, salah satu fokus Jokowi adalah membangun sumber daya manusia (SDM).

"Beliau ingin ada satu lompatan dari satu kurva ke kurva yang lain. Yan lebih cepat untuk maju ke negeri ini. Kita ikuti jalan pikiran Presiden. Memberi pertimbangan kan harus mengikuti jalan pikiran yang diberikan pertimbangan," tuturnya.

Wiranto dilantik sebagai ketua sekaligus anggota Wantimpres bersama delapan orang lainnya. Mereka adalah politikus senior Partai Golkar Agung Laksono, politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto, dan Pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir.

Kemudian Komisaris Utama PT Mustika Ratu Tbk, Putri Kus Wisnu Wardani, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya alias Habib Luthfi.

Selain itu politikus senior PPP Mardiono, pendiri Medco Group Arifin Panigoro, serta mantan Gubernur Jawa Timur Sukarwo alias Pakde Karwo.