Koreografer Epi Martison, Perkenalkan Surak Rang Kuantan ke Padang Panjang

Ramadana 15 Dec 2019, 19:59
Surak Rang Kuantan berhasil tampil memukau di Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat (foto/Zar)
Surak Rang Kuantan berhasil tampil memukau di Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat (foto/Zar)

RIAU24.COM - KUANSING- Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi harus berbangga, pasalnya " Surak Rang Kuantan ", yang merupakan hasil Karya seni salah seorang Budayawan Riau (Aktif di kancah nasional) Epi Martison, berhasil tampil memukau di Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat.

zxc1

"Salut dan Luar biaso keren, sambutan dan puji pujian penonton terhadap tari Awak Surak Rang Kuantan. Semua masyarakat di terkagum kagum," Ungkap Salah satu Budayawan dan Koreografer Riau  Epi Martison ketika dihubungi Riau24.Com melalui Handphone selularnya, Minggu (15/12).

zxc2

Menurutnya, Ternyata Seni budaya Kuansing berupa " Surak Rang Kuantan ", bisa berjaya di Padang Panjang. " Ditambah lagi dengan adanya bus besar Pemda Kuansing, yang terparkir gagah di samping Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam Isi Padang Panjang.

Ini tentu saja menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kuansing, karena melalui Surak Rang Kuantan, kita bisa memperkenalkan Tradisi Budaya Pacu Jalur, ke seluruh Indonesia dan bahkan Internasional," ujarnya.

Dulu juga telah tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, yang mengantarkan Surak Rang Kuantan meraih Juara I, dan sebelumnya Surak Rang Kuantan, berhasil meraih Juara 1 pada Parade Tari se Provinsi Riau," ujar Putra Asli Kuantan Singingi ini.

Sebagaimana diketahui, katanya, Surak Rang Kuantan ini karena terinspirasi dari kisah nyata Tepian Narosa, sebagai tempat wisata 'Budaya Pacu Jalur', yang merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.

"Kita ingin, Tradisi Budaya Pacu Jalur yang setiap tahun digelar, bisa dikenal secara luas dan bisa menarik wisatawan dari berbagai daerah, bahkan Wisatawan Mancanegara," harapnya.

Dijelaskannya, Tepian Narosa akan selalu terlihat bagaimana indahnya kebersamaan bergotong royong, kelakar, senda gurau, penuh tawa ria, semangat kerja penuh tanggung jawab, dan sportivitas sudah menjadi tradisi disaat pacu jalur tiba.

"Dari dulu sampai sekarang, Surak Kayua, kayua, kayua, tak kan pernah hilang dari ingatan rang kuantan," terangnya. (R24/Zar)