Ternyata Wiranto Pernah Merasa OSO Jadi Ketum Hanura Sebuah Kesalahan

Riki Ariyanto 18 Dec 2019, 10:30
Konflik internal Partai Hanura, Wiranto mendesak agar OSO mundur dari Ketum Hanura (foto/int)
Konflik internal Partai Hanura, Wiranto mendesak agar OSO mundur dari Ketum Hanura (foto/int)

RIAU24.COM - Rabu 18 Desember 2019, Situasi internal Partai Hanura semakin panas. Pasalnya Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mendesak Oesman Sapta Odang (OSO) mundur dari Ketua Umum (Ketum) Hanura.

zxc1

Padahal OSO baru saja secara aklamasi ditetapkan menjadi Ketum Partai Hanura lewat Musyawarah Nasional (Munas) III, Selasa (17/12/2019) malam. Sebenarnya jika ditarik ke belakang, hubungan Wiranto dengan OSO sudah mulai panas pasca Pileg 2019 lalu.

zxc2

Dalam tulisan Kompas, OSO pernah menyalahkan Wiranto yang dianggap membuat Hanura tak lolos ke DPR RI. OSO menuding Wiranto yang pada waktu itu menjabat Menko Polhukam tidak memperhatikan partai sendiri. Kemudian Wiranto menjawab tudingan OSO itu.

"Kan sudah terjadi, dan enggak perlu saling menyalahkan. Cukup introspeksi ke depan nanti kita perbaiki. Tapi kalau saya didesak terus seakan-akan Pak Wiranto yang salah ya. Kesalahan saya cuma satu, ya, menunjuk Pak OSO menjadi ketua umum," ujar Wiranto seperti yang dilaporkan Kompas pada Kamis (16/05/2019) yang berjudul 'Wiranto: Kesalahan Saya Cuma Satu, Menunjuk Pak OSO Jadi Ketua Umum Hanura'.

Wiranto sampaikan pada waktu itu harusnya dirinya selaku pendiri Hanura justru pihak yang paling sedih partainya tak lolos ke DPR RI. Sebab, sejak 10 tahun partai Hanura berdiri, baru di pemilu 2019 Hanura tak lolos DPR RI

"Jadi gini ya, itu kan saya sudah sampaikan bahwa Hanura tidak masuk melampaui parliemantary threshold 4 persen. Ya kita sedih. Saya sebagai pendiri partai, sepuluh tahun mendirikan partai ini dan sudah dua kali lolos. Yang paling sedih kan saya sebagai pendiri kalau kita bicara yang paling sedih," kata Wiranto pada waktu itu. (Riki)