Lumpur IPAL Dibuang Ke Parit, Kadis PUPR : Lapor, Nanti Kita Tegur!

Ryan Edi Saputra 19 Dec 2019, 12:04
Penampakan limbah lumpur bekas galian IPAL di Jalan Kasuari. (R24/put)
Penampakan limbah lumpur bekas galian IPAL di Jalan Kasuari. (R24/put)

RIAU24.COM - PEKANBARU - Mendapat laporan mengenai adanya lumpur bekas galian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dibuang ke parit, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru meradang.

Ia menegaskan akan memberikan teguran kepada pihak kontraktor proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terkait lumpur bekas galian IPAL yang dibuang ke parit jalan tersebut.

Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menegaskan, pihak kontraktor tidak bisa sembarangan dalam membuang limbah bekas galian IPAL itu, apalagi membuat lingkungan tercemar. 

"Itu tidak boleh. Tidak boleh mereka buang limbah atau lumpur bekas galian IPAL itu ke parit jalan. Kita akan tegur mereka," Kata Indra Pomi, Kamis (19/12/2019). 

Menurutnya, kontraktor harus melakukan pekerjaan sesuai prosedur. Lumpur bekas galian IPAL itu tidak semestinya dibuang sembarangan. Apalagi dibuang ke dalam parit atau drainase jalan, hal itu akan dapat membuat penyumbatan pada parit karena material lumpur yang menumpuk di dalam parit. 

Kembali ditegaskan Indra, pihaknya akan segera melihat ke lapangan atas temuan itu dan terus mengawasi pekerjaan pembangunan IPAL itu. Ia juga meminta, bagi masyarakat yang melihat para pekerja kontraktor yang membuang lumpur bekas galian IPAL itu ke dalam parit supaya dapat melaporkan kepada pihaknya. 

"Kita akan tegur dulu. Masyarakat silahkan laporkan kepada kita kalau kondisi dilapangan seperti itu," tegasnya.

Indra juga meminta kepada pengembang yang melaksanakan pekerjaan proyek itu, supaya dapat memperhatikan dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan itu bagi masyarakat sekitar pembangunan. Jangan akibat pembangunan itu membuat masyarakat merugi. 

Pantauan dilapangan limbah lumpur bekas proyek galian IPAL berserakan dan dibuang ke drainase, di salah satu galian IPAL di Jalan Kasuari tepat dibelakang Sekolah Muhammadiyah Kecamatan Sukajadi. 

Ali (29) salah seorang warga yang berjualan didekat pembangunan itu mengatakan, drainase jadi tersumbat dan dipenuhi dari material lumpur yang dibuang kesana. 

"Iya mereka buang ke parit. Parit penuh karena lumpur dan pasir, kadang sampai melimpah keluar luapannya," Kata Ali.

Selain itu, saat cuaca panas membuat debu berterbangan di jalan akibat material pasir yang berserakan di jalan. Ia mengatakan, selama pekerjaan proyek berlangsung sejak Agustus lalu untuk lokasi itu. Baru satu kali pihak kontraktor melakukan penyiraman jalan supaya debu tidak berterbangan dari material pasir yang berserakan di jalan. 

"Seharusnya mereka bersihkan pasir yang berserakan dijalan itu. Kalau musim panas debu nya itu berterbangan, abis jualan saya kena debu semua," Jelasnya. 

Bahkan akibat dari material dan pasir yang berserakan dijalan itu, ada pengendara motor yang terjatuh karena ban motor mereka selip saat terkena pasir yang berserakan di jalan. 

"Sudah dua orang yang jatuh disini. Saat musim panas itu pasir nya cukup tebal, ban motor jadi selip dan jatuh mereka," Cetus nya. 

Ia juga meminta kepada pihak kontraktor dapat menghargai masyarakat sekitar pembangunan. Karena pembangunan sendiri bersentuhan langsung dengan lingkungan masyarakat. Ia meminta pihak kontraktor tidak sembarangan juga membuang limbah atau lumpur galian itu ke sembarang tempat. 

"Jangan sembarangan buang lumpur itu, bisa tersumbat parit, ini untung hujan yang turun sekarang gak lama. Kalau hujan lama bisa banjir, hormati juga lah masyarakat sini," Tutupnya. (R24/put)