Alat Berat Proyek IPAL Ganggu Lalu Lintas Jalan, Dishub Pekanbaru: Akan Kita Tertibkan!

Ryan Edi Saputra 2 Jan 2020, 15:13
Penampakan alat berat yang terparkir di Jalan Ahmad Dahlan, Kamis (2/1/2019). (R24/put)
Penampakan alat berat yang terparkir di Jalan Ahmad Dahlan, Kamis (2/1/2019). (R24/put)

RIAU24.COM - PEKANBARU - Alat berat (Eskavator) proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terparkir di ruas jalan KH Ahmad Dahlan. Kondisi itu membuat pengendara jalan mengeluh akibat sebagian jalan terpakai oleh alat berat itu. 

Muhammad Irfan (25) salah seorang pengendara yang melintas merasa terganggu, karena sebagian ruas Jalan dimakan oleh parkir nya alat berat itu. 

Selain itu, kondisi alat berat yang terparkir di ruas jalan juga dapat membahayakan pengendara yang melintas, akan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. 

"Ya terganggu, jalan jadi sempit. Bahaya juga, orang kalau ngebut bisa nabrak nanti," Kata Irfan, Kamis (2/1/2019).

Vikar, Salah seorang penjaga toko undangan di lokasi itu mengatakan, alat berat itu parkir ditempat itu sudah sekitar tiga hari. Dan memang sengaja diparkiran disana oleh pekerja proyek pembangunan IPAL. 

"Dari sebelum tahun baru kemarin sudah parkir disana juga. Sekitar tiga harian lah. Biasanya kan dipakai untuk kerja alat berat itu," Jelasnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti kondisi itu. Kalau memang melanggar pihaknya akan menertibkan. 

"Kita cek dulu. Kalau memang mengganggu dan tidak sesuai dengan kondisinya kita akan tertibkan," Kata Yuliarso. 

Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru terkait permasalahan ini. Sebab untuk teknik, pihak PUPR lah yang lebih mengetahui. 

Namun, pihaknya juga kan melihat situasi di lapangan seperti apa. Karena pembangunan sendiri berlangsung di tengah-tengah kota dan di tempat aktivitas ramai. 

"Pembangunan ini tentu ada konsekuensi dan pengecualian, kalau memang alat itu harus disana tidak ada lagi tempat. Kita maklumi dulu, kan pekerjaan tidak selamanya disana. Kalau mereka harus mobilisasi berapa biaya, bahkan lebih membahayakan kalau dia bolak-balik," terangnya. 

Tapi ia pastikan pihaknya akan melakukan koordinasi terkait kondisi itu. Karena pihaknya juga tidak dapat bertindak sendirian. (R24/put)