Popularitas Anies Baswedan Tak Terbendung, Buzzer Jokowi Panik, Ini Strategi Baru Serang Anies

Satria Utama 7 Jan 2020, 08:51
Sejumlah Pegiat Medsos yang militan mendukung Jokowi
Sejumlah Pegiat Medsos yang militan mendukung Jokowi

RIAU24.COM -  Popularitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terus melonjak beberapa waktu belakangan membuat para pendukung Jokowi ketar-ketir. Para buzzer dan tim media sosial pendukung Jokowi pun semakin merapatkan barisan untuk menjatuhkan Anies Baswedan.

Ramai upaya menjegal Anies mulanya terungkap dalam salah satu potongan video yang viral di media sosial Twitter @lawan077. Video itu diketahui diambil saat acara pertemuan relawan Jokowi.

Turut tampak aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri dan pengacara Muannas Alaidid.

"Kemarin saya ketemu dengan Denny JA, kalau pemilu diadakan hari ini, pemenangnya siapa? Anies Baswedan. Tidak apa-apa. Itu kenyataan. Kenyataan yang membuat kita harus segera, apa namanya, evaluasi diri," kata Rudi dalam video tersebut.

Karena itu, Rudi meminta para pendukung dan relawan Presiden Joko Widodo membangun strategi menguatkan barisan di Pilpres 2024. Rudi mengakui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan sosok yang paling potensial pada pilpres 2024.

Rudi mengajak para pendukung di barisan Jokowi bisa membangun sebuah sistem. Sebab, sampai saat ini mereka belum tahu siapa yang akan dicalonkan. "Jadi artinya sistem yang kita buat, siapa dari kelompok ini [Jokowi] yang punya kemampuan untuk menggantikan Pak Jokowi nanti," kata dia seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (6/1).

Lebih lanjut, Rudi membeberkan strategi yang harus dijalankan pendukung Jokowi agar kompak menghadapi Anies jelang Pilpres 2024. Salah satunya adalah membuat kriteria calon yang pas untuk kompak diusung dalam Pilpres 2024.

Kriteria itu, kata dia, harus mencakup tiga aspek. Yakni berjiwa nasionalis dan Pancasilais, mau melanjutkan pembangunan yang sudah dirancang Presiden Jokowi, dan tak mendukung kelompok radikalisme.

Rudi menyatakan calon kandidat Pilpres 2024 dari kubu Jokowi jumlahnya lebih dari satu dan belum jelas. Sementara di kubu lainnya, jumlahnya hanya satu dan solid. Rudi juga mengingatkan bahwa langkah ke depan bagi barisan pendukung Jokowi tidaklah mudah. Terlebih lagi, mantan wali kota Solo itu tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden.***