Soal Kasus Suap PAW DPR RI, Johan Budi: Kita Tunggu Saja Apakah Ada Komisioner Lain yang Kena

Siswandi 15 Jan 2020, 10:32
Penyidik KPK menggeledah ruang kerja komisioner KPU Wahyu Setiawan yang telah ditetapkan tersangka kasus suap PAW DPR RI dari PDIP. Foto: int
Penyidik KPK menggeledah ruang kerja komisioner KPU Wahyu Setiawan yang telah ditetapkan tersangka kasus suap PAW DPR RI dari PDIP. Foto: int

RIAU24.COM -  Kekhawatiran sekaligus sindiran tajam dilontarkan anggota Komisi II DPR RI, Johan Budi, terkait kasus suap PAW DPR yang melibatkan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Di satu sisi, ia khawatir kasus Wahyu terjadi pada anggota KPU yang lain. 

"Kejadian kemarin apakah musibah, bencana, atau hukuman tidak penting lagi. Tapi yang kita perlu kita garis bawahi adalah integritas itu adalah lifetime-nya, jadi ada durasi waktunya. Kita tunggu saja, apakah satu komisioner saja yang kena ataukah komisioner lainnya kena juga," lontarnya, dalam rapat Komisi II DPR RI dan KPU, Selasa (14/1/2020) siang kemarin di gedung parlemen, Jakarta.  

Dilansir republika, Rabu 15 Januari 2020, eks Humas KPK ini mengingatkan KPU agar tidak terpaku pada kasus yang menjerat Wahyu Setiawan. Ia juga mengingatkan agar Komisioner KPU lain jangan sampai melakukan tindakan tidak berintegritas seperti Wahyu.

Namun dalam kesempatan itu, Johan Budi pun berbicara soal pandangannya agar KPU dan Bawaslu diberi anggaran tersendiri. Selain itu, ia menyenangati Ketua KPU Arief Budiman untuk tetap bekerja.

"Tetap semangat Pak Arief, jangan manggut-manggut saja. Semangat, jangan menunduk, tegak pak! Nanti kan ketahuan nanti siapa yang bermain, apakah satu komisiomer ataukah komisioner yang lain juga mencicipi," ujarnya lagi. 

Silakan Ditangkap 
Ketika ditemui usai rapat, Ketua KPU Arief Budiman mengaku tak masalah dengan sindiran Johan Budi tersebut. 

"Kalau ada yang terlibat harus ditangkap. Kalau tidak ada yang terlibat tidak boleh dikait-kaitan gitu loh. Fair saja. Kalau tidak terlibat jangan dikait-kaitkan, tapi kalau ada yang terlibat silakan ditangkap. Gitu saja," ujarnya. 

Ditambahkannya, sejauh ini tidak ada komisioner KPU lain yang terlibat dengan kasus yang menjerat Wahyu Setiawan. "Sampai hari ini kan tidak ada dan kami sudah sampaikan ke publik ke KPK juga bagaimana kami ambil keputusan untuk hal ini, yang kemudian disangkakan menjadi perkara kepada  Pak Wahyu Setiawan," ujar Arief Budiman.

Arief mengakui, kasus yang menjerat Wahyu Setiawan membuat KPU benar-benar merasa terpukul dan prihatin. KPU pun menjadikan kasus suap yang melibatkan caleg PDIP Harun Masiku ini sebagai pelajaran berharga. Sebab, hal ini sangat erat kaitannya dengan integritas KPU. ***