RIAU24.COM - Isuzu Panther hingga kini masih menjadi primadona bagi para peminatnya. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) hingga kini masih menjual Panther di Indonesia dan ada empat tipe yang masih dijual selain model pick up, yakni tipe LM, LV, LS dan Grand Touring.

Seperti mengutip dari laman Otodriver.com, untuk harga sendiri Isuzu Panther masih dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, yaitu mulai Rp 279,1 juta sampai Rp 332,3 juta.

Tapi, bagi Kamu yang tertarik membeli namun yang bekas, ada empat hal yang perlu anda ketahui.
zxc1

1. Minim Fitur Keselamatan
Dari segi keselamatan, Isuzu Panther ini bisa dibilang ketinggalan dengan rivalnya, sebab untuk tipe tertinggi saja Anda mungkin hanya dapat mengandalkan airbags. Sementara EBD, ABS dan Traction Control belum ditemui pada mobil ini.

2. Kurang Fitur Hiburan.
Jika Kamu ingin miliki mobil tersebut dan digunakan untuk keluarga besar, mungkin Kamu perlu melakukan upgrade pada head unit mobil ini. Karena dengan keadaan standar, head unit single din bawaan Panther hanya dapat memutar hiburan lewat AUX, USB ataupun CD. Maka itu banyak yang menggantinya dengan head unit yang sudah dilengkapi dengan fitur Bluetooth dan layar sentuh.
zxc2

3. Kerusakan Kaki-Kaki.
Penyakit paling mendasar mobil ini adalahnya lemahnya sektor kaki-kaki. Meski tampak kokoh, tapi Kamu perlu mengecek sektor ini jika sudah merasakan beberapa gejala, seperti kendaraan kurang stabil, terasa limbung dan berayun tanpa adanya peredaman.

"Kerusakan biasanya terjadi pada balljoint,tierod atau suspensi," kata Yitno selaku kepala bengkel Putra Mitra di Pondok Pinang.

4. Harga Jual Kembali Rendah
Terakhir, meskipun Isuzu masih menjual Panther dengan harga yang cukup tinggi, namun bagi Kamu yang memutuskan untuk menjual Panther setelah pemakaian kurang dari 5 tahun, maka Kamu harus siap-siap mengelus dada dan mendapati kenyataan jika harga jual kembalinya turun drastis.

Di beberapa situs jual beli online misalnya, harga jual kembali Panther tergolong murah, bahkan untuk mobil yang belum digunakan kurang dari 5 tahun, penurunannya bisa mencapai Rp 50-70 jutaan.