Belasan Mayat Korban Kecelakaan Pesawat Iran Dipulangkan ke Ukraina

Devi 19 Jan 2020, 20:52
Belasan Mayat Korban Kecelakaan Pesawat Iran Dipulangkan ke Ukraina
Belasan Mayat Korban Kecelakaan Pesawat Iran Dipulangkan ke Ukraina

RIAU24.COM -  Jenazah 11 warga Ukraina yang meninggal ketika sebuah pesawat penumpang secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh Iran bulan ini telah kembali ke Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelenskyy yang datang pada hari Minggu ketika belasan peti mati dibungkus dengan bendera negara itu dibawa dari pesawat militer Ukraina ke sebuah mobil jenazah yang menunggu di Bandara Internasional Boryspil, sebelah timur ibukota, Kyiv.

Kerabat datang ke bandara membawa karangan bunga sementara staf maskapai, beberapa menangis, menunggu di landasan. Perdana Menteri Oleksiy Goncharuk dan pejabat lainnya juga menghadiri upacara khidmat.

Pemakaman diharapkan akan diadakan pada hari Senin.

Semua penumpang yang berjumlah 176 orang yang berada di atas pesawat International Airlines Ukraina 752 dari Teheran ke Kyiv terbunuh ketika Boeing 737-800 ditembak jatuh pada 8 Januari pada saat ketegangan tinggi antara Iran dan Amerika Serikat.

Sebagian besar dari mereka adalah orang Iran. Lima puluh tujuh orang Kanada termasuk di antara mereka yang terbunuh.

Pada upacara di Kyiv pada hari Minggu, tentara mengangkat bendera yang mewakili berbagai kebangsaan dari mereka yang meninggal.

Sementara itu, Iran pada hari Minggu membantah laporan sebelumnya bahwa keputusan telah diambil untuk mengirim perekam pesawat ke Ukraina.

"Kami mencoba membaca kotak hitam di Iran. Kalau tidak, pilihan kami dan Ukraina dan Prancis, tetapi sejauh ini belum ada keputusan yang diambil untuk mengirimnya ke negara lain," Hassan Rezaifar, seorang direktur yang bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan di Iran. Organisasi Penerbangan Sipil, mengatakan kepada kantor berita IRNA Iran.

Dorsa Jabbari dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibukota Iran, Teheran, mengatakan penyelidikan Iran berlanjut dengan bantuan pejabat yang datang ke Iran dari Jerman, Prancis, Ukraina dan Kanada.

"Kami juga tahu bahwa dari 176 mayat, 150 mayat telah dikembalikan kepada keluarga dan orang yang mereka cintai. Ada 10 mayat yang menurut Iran belum diidentifikasi karena mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk saat ini," katanya. 

Jabbari menambahkan bahwa maskapai penerbangan Jerman Lufthansa telah memperpanjang larangan penerbangan ke Iran sampai pertengahan Maret, setelah awalnya mengumumkan akan menunda penerbangan ke negara itu sampai akhir Januari.

Bencana pesawat dan keterlambatan dalam mengakui tanggung jawab memicu protes di Iran dan menambah tekanan internasional pada negara itu karena bergulat dengan perselisihan yang sudah berjalan lama dengan AS yang sempat meletus menjadi serangan-serangan kecil bulan ini.

Itu secara keliru ditembak jatuh hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan rudal di pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan AS sebagai tanggapan atas pembunuhan jenderal besar Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad.

 

 

 

R24/DEV