Dahlan Iskan Sebut Masalah Asabri Bisa Tuntas dengan Satu Kedipan, Kuncinya Ada Pada Dua Sosok Ini

Siswandi 20 Jan 2020, 13:16
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

RIAU24.COM - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, kembali menyorot dugaan kasus korupsi pada PT Asabri (Persero). Akibat kasus itu, perusahaan asuransi plat merah itu bisa rugi triliunan rupiah. Meski demikian, Dahlan menilai permasalahan di Asabri bisa tuntas hanya dengan satu kedipan. 

Kuncinya ada pada sosok Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat. Apalagi keduanya sudah sama-sama menyatakan sanggup mengembalikan uang kerugian Asabri.

Dilansir detik, Dahlan menyebutkan, kedua sosok pengusaha kelas kakap itu adalah pihak yang menjerumuskan Asabri ke dalam investasi saham gorengan dan akhirnya berujung dengan kerugian. 

"Mungkin uang Asabri itu sudah menjadi tanah-menjadi aset perusahaan Bentjok (Benny) atau HaHa (Heru). Saya dengar mereka takut juga dengan kedipan itu. Mereka pun sudah menyanggupi untuk menyelesaikannya," lontarnya, dalam unggahan di blog pribadinya, Disway.id, Senin 20 Januari 2020.

Menurutnya, mungkin keduanya akan memberikan tanah yang berada di Maja. Dengan tanah itu Dahlan mengatakan kerugian Asabri bisa terselamatkan.

"Salah satunya dengan cara menyerahkan tanah di Serpong, tepatnya di Maja. Kali ini Bentjok dan HaHa benar-benar kena batunya. Kalau itu yang terjadi, memang, Asabri terselamatkan. Memang belum akan segera mendapat uang, tapi setidaknya tidak jadi hangus," tulisnya lagi. 

Lebih lanjut, Dahlan menjelaskan, misalnya Asabri telah merugi Rp10 triliun. Benny cukup menyerahkan saja tanah senilai Rp 10 triliun, lalu masalah beres.

"Misalnya saja Asabri telah kehilangan Rp 10 triliun, tepatnya saya tidak tahu. Lalu Bentjok menyerahkan tanah senilai Rp 10 triliun. Kelihatannya beres," kata Dahlan.

Bila skenario ini yang ditempuh, anggota TNI dan Polri pun tak perlu khawatirkan uangnya yang dikelola Asabri. Yang perlu dipikirkan justru tanah itu mau diapakan. Menurut Dahlan, tanah itu bisa dijual, dikerjasamakan, bahkan ditabung. Yang perlu diperhatikan juga, bisa saja tanah ini juga dijadikan peluang untuk 'ngobyek'.

"Maka anggota TNI dan Polri memang tidak perlu khawatir. Tinggal tanah itu nanti akan diapakan. Dijual? Dikerjasamakan? Ditabung? Itu tantangan sekaligus peluang, peluang untuk ngobyek juga," sebutnya lagi. ***