Mengenaskan, Meski Dipelihara di Kandang, Singa-Singa Ini Malah Tinggal Tulang Berbalut Kulit

Siswandi 21 Jan 2020, 10:46
Begini kondisi salah satu singa yang dirawat di Sudan, tinggal tulang dibalut kulit. Kondisi ini memicu timbulnya amarah netizen. Foto: int
Begini kondisi salah satu singa yang dirawat di Sudan, tinggal tulang dibalut kulit. Kondisi ini memicu timbulnya amarah netizen. Foto: int

RIAU24.COM -  Publik di dunia maya, langsung meradang melihat kondisi sejumlah singa, yang dipelihara di kandang di Taman Al-Qureshi, satu daerah elite di ibukota Khartoum, Sudan. Pasalnya, meski dirawat dan dipelihara di kadang, kondisi binatang-binatang itu justru sangat mengenaskan. Beberapa ekor di antaranya tampak tinggal tulang berbalut kulit.

Kondisi itu terjadi karena hewan-hewan itu tak mendapatkan makanan dan obat-obatan yang pantas hingga berminggu-minggu. Kondisi ini juga tak terlepas dari krisis yang kini terus menghantam Sudan.

Dilansir viva yang merangkum cnbc, Selasa 21 Januari 2020, terungkapnya kondisi singa-singa itu bermula ketika kondisi hewan buas itu dipasang Osman Salih, warga setempat di facebook. Ia juga meluncurkan kampanye Sudananimalresuce (penyelamatan binatang di Sudan). 

Tak lama sesudah diunggah, respon pun datang dari netizen di dunia maya. Mereka terkejut dan marah melihat betapa mengenaskannya kondisi sejumlah singa yang dirawat di taman Singa Afrika Sudan tersebut.

Belakangan terungkap, kondisi itu terjadi karena singa-singa itu sudah berminggu-minggu tidak menerima makanan dan obat yang cukup. Sehingga saat ini, kondisinya tinggal tulang dibalut kulit. Banyak pihak yang menuntut agar singa-singa itu dipindahkan.

"Saya gemetar saat melihat singa-singa ini di taman itu...Tinggal tulang dan kulit," tulis Osman. 
"Saya mendesak semua orang dan institusi untuk menolong binatang-binatang itu," tambahnya.

Dalam unggahan terbaru Senin (20/01), Osman menulis, "Dengan sedih saya memberitahu bahwa singa betina yang sakit sudah mati. Singa betina lain mulai membaik."

Sementara itu, para petugas taman dan dokter hewan mengatakan kondisi singa-singa itu bertambah parah dalam beberapa minggu terakhir. Akibatnya, beberapa singa kehilangan bobot hingga hanya tinggal sepertiga dari berat semula.

"Makanan sering tak ada jadi kami membeli makanan dari uang kami sendiri," kata Essamelddine Hajjar, manajer taman singa. Selama ini, taman tersebut  dijalankan pemerintah kota dan sebagian didanai oleh pihak swasta.

Dibenahi 
Setelah kabar itu merebak, penduduk Khartoum, para sukarelawan dan wartawan, mengunjungi taman itu untuk melihat sendiri kondisi singa-singa itu setelah foto-foto yang viral di media sosial. Daging mentah yang basi dan dikerubungi lalat. tampak berada di samping kandang singa-singa itu. 

Media Sudan, Dabanga, menulis, para sukarelawan melakukan pembersihan taman dan memperbaiki fasilitas di sana pada Minggu (19/1/2020) waktu setempat.

Untuk diketahui, saat ini Sudan tengah mengalami krisis ekonomi dipicu meningkatnya harga makanan dan kekurangan devisa.

Dabanga juga menulis banyak pemuda meluncurkan kampanye memberikan makanan untuk singa-singa ini, sementara para dokter hewan mengumumkan kesiapan mereka memberikan pengobatan.

"Hewan-hewan itu sakit parah," kata salah seorang penjaga Moataz Mahmoud.
"Binatang-binatang itu sakit dan kekurangan gizi," tambahnya.

Untuk diketahui, singa-singa Afrika diklafisikasikan sebagai spesies "rentan" oleh badan konservasi internasional, International Union for Conservation of Nature. Populasi singa turun dari 43 persen antara 1993 dan 2014, dan saat ini hanya terdapat 20.000 ekor. ***