Mengenal Sabdo Palon, Sosok Yang Saat Ini Masih Dikeramatkan Oleh Masyarakat Jawa

Riko 22 Jan 2020, 21:37
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Dalam budaya Jawa, sosok Sabdo Palon menjadi figur sentral dikeramatkan oleh masyarakat zaman dahulu. Tak hanya itu saja Sabdo Palon juga kerap disandingkan dengan sosok Naya Genggong. Sebab keduanya senantiasa hador mengiringo pemerintah raja-raja di masa Hindu-Buddha. 

Tapi sejak zaman bergulir hingga zaman era digital, sosok Sabdo Palon tetap menjadi sosok yang keberadaannya begitu dikeramatkan. Kisah mengenai dirinya banyak termuat dalam Serat Jangka Jayabaya Sabdo Palon karangan penyair ternama, R Ng. Ranggawarsita. Lantas siapakah sosok Sabdo Palon sebenarnya: 

Dikenal akan ramalannya lewat Jangka Sabdo Palon

Nama Sabdo Palon sendiri dikenal lewat ramalannya tentang keadaan Pulau Jawa di masa depan lewat Serat Jangka Sabdo Palon. Dilansir dari Suaramerdeka.com (17/05/2018), serat tersebut diyakini juga sebagai karya dari pujangga R. Ng. Ranggawarsita, yang isinya terbilang kontroversial.

Dalam Serat tersebut, Ditulis tentang ramalan pudarnya agama Islam setelah 500 tahun kehancuran Majapahit. Jelas, ada banyak penafsiran yang kemudian mengemuka untuk menanggapi isi yang termuat dalam Serat tersebut. Hingga kini, figur sosok Sabdo Palon tetap hidup dalam beragam kisah yang berhubungan dengan sejarah Tanah Jawa.

Hingga saat ini, ada banyak kisah mengenai sosok Sabdo Palon dalam diulas kembali dari beragam sudut pandang. Sebagai generasi masa kini, kita cukup mengambil pelajaran dari ceritanya di masa lalu. Bahwa keberadaannya masih tetap dilestarikan dan dikeramatkan dalam ingatan masyarakat Jawa.

Dianggap sebagai figur dalam cerita fiksi karangan R. Ng. Ranggawarsita

Meski banyak dikenal dalam kisah-kisah klasik Jawa di masa lalu, sosok Sabdo Palon disebutkan merupakan tokoh fiksi yang hidup dalam cerita karangan R. Ng. Ranggawarsita. Bahkan dalam Deny Darko dalam vlognya, “MISTERI TANAH JAWA – SABDO PALON , ORANG SAKTI DIBALIK PENGUASA TANAH JAWA”, Sabdo Palon bersama Naya Genggong merupakan pewujudan dari Sapu jagad dan Sapu Angin.

Dalam Serat Darmo Gandul, Sabda Palon diartikan sebagai kata-kata dari namanya, yakni Sabda (kata-kata), atau mereka yang memberikan nasihat atau masukan. Sedangkan Palon (pengancing), yang berarti pengunci. Keberadaannya Menurut Antropolog Paul Stange dalam penelitiannya pada 1988 menyebutkan, Sabdo Palon merupakan inkarnasi sebagai Semar, yang dikenal sebagai mahaguru di Tanah Jawa.

Sosok yang berada di balik kekuasaan raja-raja di Tanah Jawa

Ketokohan Sabda Palon memang lebih familiar di kalangan penghayat aliran kepercayaan Kejawen dan agama Hindu Buddha di Pulau Jawa. Saat itu, keberadaannya senantiasa mengiringi Raja-Raja yang memerintah kerajaan besar di Pulau Jawa pada masa Hindu-Buddha.

Dilansir dari Suaramerdeka.com (17/05/2018), sosoknya baru dikenal setelah masa kepemimpinan Majapahit oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi. Dirinya juga menjadi penasihat spiritual bagi Raja Brawijaya V, sebelum dirinya memutuskan untuk memeluk agam Islam di bawah arahan Sunan Kalijaga.

 

Sumber: Bombastis