Dituding Sesat Karena Bisa Panggil Nabi, Ningsih Tinampi Siap Tutup Usahanya, Tapi Ini Akibatnya

Satria Utama 23 Jan 2020, 10:26
Ningsih Tinampi
Ningsih Tinampi

RIAU24.COM -  Gara-gara mengaku bisa panggil malaikat hingga Nabi, banyak pihak yang mengkritik ahli pengobatan supranatural Ningsih Tinampi. Banyak pihak yang 'menyerang' Ningsih Tinampi, mulai dari Mbah Mijan hingga MUI.

Pihak MUI menegaskan bahwa tak ada orang yang bisa memanggil Nabi, dan mereka juga menduga ada indikasi penyesatan dari pengakuan Ningsih tersebut.

"Indikasinya (penyesatan) ada, pertama dalam tayangan mengobati itu ada memanggil Nabi, memanggil malaikat. Memanggil kalo diartikan dihadirkan sehingga pasiennya jadi nangis-nangis itu bisa melihat kan. Sekali lagi itu indikasi yang perlu diteliti," ungkap Cholil dilansir dari acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' (20/1/2020).

Meskipun sudah minta maaf, masih banyak pihak yang memberikan komentar soal pengakuan Ningsih tersebut.

Kesal terus mendapat komentar negatif, Ningsih Tinampi ancam akan menutup usaha pengobatan alternatifnya. "Aku ra ruwet-ruwet, apa maunya, aku suruh berhenti, nutup (usaha), tak tutup. Nanti aku minta bantuan sama pihak yang dikuatkan," ungkapnya dalam tayangan di kanal YouTube Ningsih Tinampi (22/1/2020) seperti dilansir grid.id.

Namun ada dampak besar bagi beberapa orang ini, tak hanya bagi pasiennya, tapi juga sejumlah orang yang selama ini mendapat santunan darinya. Ia mengaku setiap bulan ia bersedekah pada janda-janda hingga anak-anak yang kurang mampu.

"Nanti saya minta bantuan ulama atau siapa, tak ajak keliling (ulama), tak jak mutus semua yang sedekah-sedekah saya, saya udah nggak bisa lanjut. Karena wong aku dapate (dapatnya) uang dari pasien-pasien itu saya sedekah-sedekahkan, untuk mereka sekolahe, untuk janda-janda tua," ujarnya.

Lebih lanjut, Ningsih Tinampi menjelaskan berapa banyak pihak yang dirugikan jika usahanya ditutup. "Misalkan 1.000 (orang) per Rp200 ribu, sudah berapa? Itu per bulan loh saya mengeluarkan," jelasnya.

"Trus saya memberi makan pasien setiap hari, sekitar 500, 600 orang, per hari. Saya tidak pernah memungut biaya apa pun. Siapa yang mau ganti rugi juga? Banyak kegiatan sosial dengan hasilnya ini," tambahnya.

"Soal aku mengutarakan, bisa manggil rosul manggil ini, itu loh saya udah minta maaf, kurang opo ngono loh, dikejar-kejar terus," tukasnya.***