Tak Mau Komentari Soal Ekspor Ganja, Luhut Pandjaitan: Tanya Saja ke PKS

M. Iqbal 1 Feb 2020, 14:03
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

RIAU24.COM - Pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Rafli soal budi daya ganja dan menjadi komoditas ekspor menuai kritikan dari berbagai kalangan.

Namun demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tak mau menanggapi usulan Rafli tersebut.

"Tanya saja ke PKS yang mengusulkan," kata dia dilansir dari Tempo.co, Sabtu, 1 Februari 2020.
zxc1

Usulan Rafli itu berawal dari ketika dia melakukan rapat bersama Menteri Perdagangan di Komisi VI DPR. Kata Rafli, ganja memiliki nilai manfaat tinggi, utamanya untuk medis.

"Legalisasi ganja yang saya tawarkan merupakan mekanisme pemanfaatan ganja Aceh untuk bahan baku kebutuhan medis dan turunannya berkualitas ekspor ke seluruh dunia," kata dia.

Berkaitan dengan pernyataan Rafli, Fraksi PKS DPR telah menegur Rafli karena mengusulkan ganja menjadi komoditas ekspor. PKS menegaskan usulan Rafli itu bukanlah sikap fraksi.
zxc2

"Pak Rafly, sebagai pribadi anggota DPR namun tidak mewakili sikap PKS, berbicara dalam forum Rapat Kerja dengan Menteri Perdagangan tentang peningkatan ekspor komoditas nasional dan lokal untuk menggenjot ekonomi dan pemasukan negara," ujar Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini dilansir dari Detik.com, Jumat 31 Januari 2020.

"Beliau melihat tanaman ganja sering disalahgunakan sebagai narkotika dan Aceh, daerah pemilihannya, sering dikaitkan dengan tanaman ini. Jadi menurutnya negara perlu tegas meregulasi untuk atasi penyalahgunaan ini," lanjutnya.

Belakangan, Rafli kemudian menarik usulannya soal ganja menjadi komoditas ekspor itu usai mendapat kritik dari fraksi PKS sendiri.