Disebut-sebut Jebak PSK, Andre Rosiade Merasa Jadi 'Sasaran Tembak' Gara-gara Kritik Ahok

Siswandi 7 Feb 2020, 16:49
Andre Rosiade
Andre Rosiade

RIAU24.COM -  Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade, akhirnya angkat suara terkait isu yang menyebutkan dirinya menjebak Pekerja Seks Komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat. Andre merasa, ia sengaja dijadikan 'sasaran tembak' karena mengkritik Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab, Andre sempat menyindir Ahok sebagai komisaris rasa dirut.  

Berikut alasan Andre, sehingga ia menduga seperti itu. 

"Penggrebekan 26 Jan, sy mulai diserang 4 Feb, setelah mengkritik Ahok Komisaris rasa Dirut di 3 Feb. Dan kalo diperhatikan yg menyerang adalah akun2 yg diduga pendukung yg bersangkutan. He..he..he berasa jadi mas ?@aniesbaswedan ogut," tulisnya di Twitter, Jumat 7 Februari 2020.

Ketika dihubungi detik, Andre kemudian menjelaskan soal cuitannya itu. Menurutnya, orang-orang yang menduga dia menjebak PSK, kebanyakan berasal dari luar Padang dan Sumatera Barat. 

Andre juga merasa heran, karena dirinya mendapat dukungan dari masyarakat atas penggerebekan PSK itu. Lalu, secara tiba-tiba dia 'diserang' beramai-remai kurang lebih sembilan hari usai penggerebekan PSK tersebut.

"Saya mulai diserang... saya tuh kan menggerebek tanggal 26 dan semua masyarakat sampai sekarang di Kota Padang, masyarakat Kota Padang mendukung. Grass root akar rumput masyarakat mendukung tindakan saya sampai sekarang. Tapi tiba-tiba dibully dan dimaki, dihujat oleh orang-orang yang mayoritas bukan orang Sumatera Barat. Dan itu terjadi setelah saya mengkritisi Pak Ahok di Komisi VI. Patut diduga," lontarnya. 

Tak hanya itu, Andre yang juga politikus Partai Gerindra ini kemudian menyebut akun-akun yang mengkritiknya, karena rata-rata influencer terkemuka. 

Meski demikian, Andre memilih menerima semua risiko itu.

"Lihat dong yang menghajar saya kan akun-akun besar. Tapi sekali lagi ini risiko perjuangan. Saya nggak pikirinlah mereka yang penting masyarakat di Sumatera Barat, di Kota Padang mendukung sepenuhnya langkah saya. Wali Kota dukung saya, mantan wali kota dukung saya," ujarnya lagi. 

Sebelumnya, Komnas Perempuan menyayangkan tindakan Andre Rosiade karena perempuan yang dijadikan korban. Terkait prostitusi, Andre disarankan cukup dengan merujuk penelitian untuk pembuktian.

"Saya pikir untuk membuktikan adanya prostitusi online tidak perlu dengan cara menggerebek gitu, itu cara memalukan dan juga merendahkan martabat orang. Kalau mau tahu prostitusi online kan bisa dengan cara penelitian atau yang tidak menimbulkan sensasional," ujar Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah.

Selain itu, juga ada nada keberatan dari Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar) merasa nama baiknya dicemarkan atas penggerebekan PSK tersebut. PHRI siap membeberkan bukti CCTV hingga kuitansi reservasi. ***