Jokowi Setujui Terowongan Istiqlal-Katedral, Said Aqil: Tujuannya Apa? Saya Nggak Paham Tuh...

Siswandi 8 Feb 2020, 23:24
Ilustasi
Ilustasi

RIAU24.COM -  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyorot pembangunan terowongan bawah tanah yang akan menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Rencana pembangunan itu juga sudah disetujui Presiden Jokowi.  

Menurut Said Aqil, dirinya tak paham dengan tujuan pembangunan terowongan yang sudah direstui pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo.

"Apa tujuannya saya enggak paham tuh, apa nilai budaya apa nilai agama, apa politik, apa politik. Saya enggak paham, saya pun baru tahu setelah Pak Jokowi, di televisi itu. Harus ada nilai dong, apa nilai budaya apa nilai agama, atau cuma strategi politik?," lontarnya di Gedung PBNU, Sabtu 8 Februari 2020.

Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan penamaan terowongan itu dengan nama silaturahim. "Apakah harus begitu, kan silaturahim itu namanya budaya silaturahim," ujarnya lagi, dilansir republika. 

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah merestui rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Menurutnya, terowongan ini merupakan simbol silaturahim antarkedua umat beragama. Hal itu dilontarkannya saat meninjau progres renovasi Masjid Istiqlal, Jumat (7/2/2020).

Rencananya, pembangunan terowongan akan sejalan dengan penyelesaian renovasi besar-besaran yang dilakukan di kompleks masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui. Ini menjadi terowongan silaturahim. Tidak kelihatan berseberangan tapi (terjalin) silaturahim," ujar Jokowi ketika itu.

Jokowi juga menargetkan proses renovasi Masjid Istiqlal bisa rampung pada April 2020 atau tepat sebelum bulan Ramadhan. Diharapkan, masyarakat bisa menggunakan kawasan Masjid Istiqlal yang baru saja direnovasi pada Lebaran tahun ini.

"Kita harap sebelum Ramadhan sudah selesai sehingga bisa dipakai," ujar Presiden.

Jokowi menyampaikan, renovasi kali ini merupakan yang terbesar sejak Istiqlal diresmikan penggunaannya pada 1978 atau 42 tahun lalu. Total anggaran yang dipakai mencapai Rp475 miliar. Renovasi itu melingkupi perrbaikan mencakup memoles seluruh lantai, mengganti karpet, memperbarui pencahayaan, hingga sistem tata suara. Di eksterior masjid, pemerintah menambah ruang bawah tanah untuk parkir dan merenovasi bentang sungai yang membelah halaman masjid.

Renovasi Masjid Istiqlal sudah dilakukan sejak Mei 2019 lalu. Berdasarkan data PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor, hingga 28 Januari 2020 renovasi Masjid Istiqlal telah mencapai 70 persen. ***