Terkuak, Ternyata Seperti Ini Cara Keji yang Dilakukan Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta untuk Musnahkan Janin

Siswandi 18 Feb 2020, 10:25
Petugas melakukan olah TKP di klinik aborsi ilegal di Jakarta. Foto: int
Petugas melakukan olah TKP di klinik aborsi ilegal di Jakarta. Foto: int

RIAU24.COM -  Terungkapnya aktivitas praktik ilegal aborsi di klinik bernama Paseban di Jakarta Pusat, belum lama ini, menyita banyak perhatian masyarakat. Dari pendalaman yang dilakukan pihak Kepolisian, hasilnya sungguh mengagetkan. Pasalnya, meski baru dua tahun beroperasi, klinik telah mengaborsi sebanyak 903 janin.

Namun hal itu tak berhenti sampai di situ. Pihak Kepolisian juga menemukan cara keji, yang dilakukan pengelola klinik itu, untuk memusnahkan janin hasil aborsi.

Dilansir detik, Selasa 18 Februari 2020, caranya adalah, para tersangka yang merupakan dokter hingga bidan, dengan teganya menghancurkan bakal bayi hasil aborsi dengan cairan kimia.

Cairan kimia itu dituangkan ke dalam septic tank. Setiap janin hasil aborsi akan dimasukkan ke dalam septic tank yang sudah bercampur cairan kimia dengan tujuan untuk menghilangkan jejak praktek aborsi yang dilakukan para tersangka. Duh!

"Kita lakukan pemeriksaan bahwa para janin itu dibuang di septic tank. Caranya dengan menaruh bahan kimia untuk menghancurkan janin-janin itu," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020) kemarin.

Lebih lanjut, ia menerangkan, dengan cairan kimia itu, janin berusia 1-3 bulan dengan mudah dihancurkan. Namun, untuk janin di atas usia 4 bulan, cairan kimia itu tak secara tuntas menghancurkannya.

Untuk diketahui, terungkapnya klinik aborsi ilegal ini bermula dari informasi masyarakat dan promosi via website. Klinik ini baru beroperasi selama 21 bulan. Fantastisnya, pasien klinik tersebut sudah mencapai 1.632 dengan jumlah bakal bayi yang sudah diaborsi di klinik ini mencapai 903 janin.

Ada tiga orang yang sudah ditetapkan tersangka dalam kasus sindikat klinik aborsi ilegal ini. Mereka adalah MM sebagai dokter, RM sebagai bidan dan SI sebagai tenaga kesehatan.

Menurut Yusri, penyidik telah mengambil sampel janin yang dibuang ke dalam septic tank. Sampel itu akan diuji terlebih dulu untuk memastikan janin-janin yang diaborsi itu lah yang terendam dalam septic tank.

Selain terus melakukan pendalaman, hingga saat ini pihaknya masih terus mengejar dokter berinisial S, yang diketahui sebagai pengganti aborsi dokter A alias MM.

"Dokter A ini kan sedikit sudah terganggu kesehatannya sehingga tidak melakukan aborsi, tapi sebelumnya sekitar 21 bulan itu dia sendiri yang melakukan. Untuk menggantikan dia ini dia merekrut satu mitra lagi namanya dokter S. Ini yang kita sedang lakukan pengejaran," tutupnya. ***