Tak Menggunakan Teknologi, China Menggunakan Hewan Ini Untuk Melawan Kawanan Belalang di Pakistan

Devi 28 Feb 2020, 14:43
Tak Menggunakan Teknologi, China Menggunakan Hewan Ini Untuk Melawan Kawanan Belalang di Pakistan
Tak Menggunakan Teknologi, China Menggunakan Hewan Ini Untuk Melawan Kawanan Belalang di Pakistan

RIAU24.COM -  Seperti yang Anda ketahui, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Timur berisiko menghadapi kekurangan pangan karena gerombolan belalang maut yang telah menghancurkan tanaman dan padang rumput di wilayah ini dengan jumlah yang mematikan.

Dengan Pakistan sebagai korban, banyak yang bertanya-tanya apakah belalang ini berpotensi menyebabkan kemiskinan global. Untungnya, tetangga Pakistan, China tidak mau duduk santai untuk menyaksikan itu terjadi.

Sebanyak 100.000 pasukan bebek menunggu untuk dikerahkan dari Cina ke Pakistan untuk melawan hama pemakan hasil panen ini dan menangani ancaman kelangkaan pangan regional, kata laporan dari Straits Times.

Lu Lizhi, seorang peneliti senior dari Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian Zhejiang pimpinan proyek ini, mengatakan bahwa pasukan bebek ini diperkirakan akan dikirim ke Pakistan pada pertengahan tahun untuk bertempur melawan belalang ini.

Lu menggunakan bebek sebagai "senjata biologis", dana mengklaim bahwa itu lebih efektif daripada pestisida!

"Jangan terkecoh dengan kaki berselaput, karena seekor bebek mampu makan lebih dari 200 belalang sehari”, kata peneliti berpengalaman itu, Kamis (27 Februari).

Pematangan rencana terakhir akan diadakan di Xinjiang pada akhir tahun ini sebelum pasukan bebek dikirim ke Pakistan. Semoga tes ini berjalan dengan baik sehingga bebek ini dapat memerangi wabah hama secara efektif. Karena daerah-daerah di Pakistan juga menghadapi musim hujan dan menjadi momok bagi benih-benih berkualitas rendah.

Kawanan itu telah bermigrasi ke India. Dan dengan China yang berbagi perbatasan dengan kedua negara ini, akan sangat penting bagi negara adikuasa untuk mencegah invasi. Jika Anda berpikir serangan belalang tidak menimbulkan ancaman global bagi dunia, pikirkan lagi.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) baru saja mengumumkan bahwa biaya untuk memerangi hama ini di Afrika Timur adalah sekitar USD 128 juta. Tetapi jumlahnya meningkat dengan lebih banyak negara yang terkena dampak setiap hari.

Wilayah yang paling terkena dampak saat ini adalah Afrika, tetapi juga ada pergerakan kawanan yang signifikan di Semenanjung Arab yang telah mencapai kedua sisi Teluk Persia.

 

 

 

R24/DEV