Seperti Pernah Terjadi di Wuhan, Warga Iran Mulai Terlihat Ambruk dan Pingsan di Jalan Akibat Virus Corona

Satria Utama 2 Mar 2020, 08:38
Seorang anak sekolah di Iran yang diduga terinfeksi Covid-19 ambruk di jalan. Foto/IB Times
Seorang anak sekolah di Iran yang diduga terinfeksi Covid-19 ambruk di jalan. Foto/IB Times

RIAU24.COM -  TEHERAN - Pemandangan memilukan yang memperlihatkan orang-orang jatuh dan pingsan di jalan akibat virus Corona di Kota Wuhan, kini juga terjadi di Iran. Sejumlah video yang beredar secara online menunjukkan orang-orang Iran yang diduga terinfeksi virus Corona baru, Covid-19, ambruk dan tak sadarkan diri di jalan.

Salah satu video yang bikin hati terenyuh memperlihatkan seorang anak sekolah yang batuk jatuh pingsan di jalan. Dalam video yang diklaim telah direkam di Teheran itu terlihat seorang anak berseragam sekolah mencoba berjalan dan pada satu titik ia terlihat di dekat mobil sebelum pingsan.

Video lain menunjukkan pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 berbaring diam di platform stasiun kereta. Selanjutnya, video yang direkam di jalan Iran yang sibuk menunjukkan seorang pria terbaring tak sadarkan diri sementara seorang wanita meminta bantuan dari pejalan kaki lainnya.

Selain itu, ada juga video yang diklaim diambil di sebuah pusat perbelanjaan di Iran menunjukkan seorang pria tiba-tiba ambruk ketika orang-orang yang lewat bergegas menutupi wajah mereka diduga untuk menghindari infeksi.

Semua pemandangan memilukan dalam sejumlah video itu belum dikonfirmasi otoritas kesehatan Iran. Situasi itu jadi pemberitaan sejumlah media asing, termasuk International Business Times yang dikutip SIndonews, pada hari Minggu (1/3/2020).

Sementara itu, data terbaru yang dilaporkan juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur menyatakan jumlah kematian akibat Covid-19 telah mencapai 54 orang. Sedangkan jumlah orang yang terinfeksi telah mencapai 978.

"Ada 385 kasus baru orang yang terinfeksi dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total menjadi 978. Jumlah korban tewas adalah 54 (orang)," kata Jahanpur, yang menyerukan para warga Iran untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tinggal di rumah.

Sebuah laporan Reuters mengungkapkan bahwa Iran memiliki jumlah kematian tertinggi akibat virus Corona baru di luar China, tempat wabah itu berasal, dan beberapa negara di kawasan itu telah melaporkan infeksi di antara orang-orang yang bepergian ke Republik Islam Iran.

Namun, banyak sumber dari Iran mengklaim bahwa rezim para Mullah telah mengecilkan angka tersebut, di mana jumlah mereka yang meninggal setelah terpapar Covid-19 melebihi 500 orang. Pemerintah menolak data di luar laporan resmi otoritas kesehatan dan menganggap informasi semacam itu sebagai kampanye kebohongan.***