Mau Kudeta Raja Salman, Dua Pangeran Arab Saudi Ditangkap

Riko 7 Mar 2020, 18:55
Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz
Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz

RIAU24.COM -  Otoritas Arab Saudi menahan dua anggota senior keluarga kerjaan yaitu Pangeran Ahmed bin Abdul Aziz yang merupakan saudara muda dari Raja Salman dan Pangeran Mohamed bin Nayef, yang merupakan ponakan lelaki raja. 

“Penahanan ini terjadi pada Jumat,” begitu kata salah satu sumber kepada Reuters pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Menurut berita yang dilansir Wall Street Journal dan dikutip Reuters alasan penahanan ini adalah terkait upaya keduanya melakukan upaya perconaam kudeta. 

Pemerintah Saudi belum menanggapi upaya konfirmasi mengenai kebenaran kabar ini.

Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, yang merupakan putra dari Raja Salman, merupakan penguasa de facto di Kerajaan Arab Saudi.

Sejak dinobatkan sebagai putera mahkota pada 2017, MBS, yang merupakan panggilan Mohammed bin Salman, telah melakukan konsolidasi kekuasaan setelah menggeser posisi sepupunya Mohammed bin Nayef sebagai pewaris takhta kerajaan.

MBS juga sempat menangkap puluhan bangsawan, pejabat kerajaan dan pebisnis dalam gerakan anti-korupsi pada tahun itu. Dia meminta mereka membayar kerugian negara akibat praktek korupsi yang terjadi sebelumnya.

MBS mengalami penolakan oleh sebagian anggota senior kerajaan sejak dia berupaya melakukan konsolidasi kekuasaan.

Sikap penolakan ini bertambah setelah terungkapnya kasus pembunuhan kolumnis Washington Post oleh agen intelijen Arab Saudi yaitu Jamal Khasoggi.

Kepemimpinan MBS juga dipertanyakan setelah terjadi serangan besar-besaran terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi pada 2019, yang diduga kuat dilakukan oleh Iran. Otoritas Iran membantah ini dan mengatakan pelakunya adalah kelompok milisi Houthi, yang beroperasi di Yaman.

Selama ini ada upaya dari sebagian bangsawan untuk mengganti garis suksesi dari Raja Salman ke MBS. Sumber Reuters mengatakan Pangeran Ahmed, yang merupakan saudara penuh satu-satunya Raja Salman sebagai pilihan untuk menggantikan MBS. Dia dianggap bisa mendapatkan dukungan dari anggota keluarga kerajaan, aparat keamanan, dan sejumlah negara Barat.

Sumber di Saudi dan kalangan diplomat Barat mengatakan anggota keluarga kerajaan tidak mungkin melawan Pangeran MBS secara terang-terangan selama Raja Salman, 84 tahun, masih mendukung.


Sumber: Tempo