Astaga, Perusahaan Inggris Siap Bayar Rp65 Juta Bagi Siapa Saja yang Mau Ditularkan Virus Corona

Riki Ariyanto 10 Mar 2020, 23:56
Perusahaan di Inggris siap bayar orang yang bersedia ditularkan virus corona demi penelitian vaksin (foto/int)
Perusahaan di Inggris siap bayar orang yang bersedia ditularkan virus corona demi penelitian vaksin (foto/int)

RIAU24.COM - Selasa 10 Maret 2020, Kabar mengejutkan, ada perusahaan di Inggris mencari sukarelawan untuk diinfeksi virus corona atau covid-19. Bukan cuma-cuma, tapi perusahaan itu siap bayar sebesar 3.500 poundsterling (sekira Rp65 juta) untuk relawan yang bersedia ditularkan virus korona.

zxc1

Dilansir dari Okezone mengutip Daily Star, Selasa (10/3/2020) para ahli di Queen Mary BioEnterprises Innovation Center, di Whitechapel, London, bakal menularkan 24 orang sehat dengan strain virus 0C43 dan 229E. Keduanya adalah jenis virus korona yang umum, hanya saja jauh lebih serius, dan dianggap penyebab gejala pernapasan ringan yang tidak separah Covid-19.

Hanya saja, semua ilmuwan itu yakin percobaan itu bisa membantu menurunkan penyebaran virus korona baru yang sejauh ini tesudahlah menewaskan lebih dari 4.000 orang di seluruh dunia.

zxc2

Sejak penelitian, peserta akan menghabiskan dua minggu dalam ruang isolasi, makan diet terbatas dan tidak akan dapat berolahraga atau melakukan kontak fisik dengan orang lain.

Sukarelawan bakal menjalani serangkaian pemeriksaan selama waktu itu, termasuk usap hidung dan tes darah, sementara staf medis dalam pakaian pelindung akan mengumpulkan setiap jaringan kotor yang terinfeksi.

Hvivo adalah perusahaan yang memiliki laboratorium, perlu mendapatkan lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris sebelum pengujian dimulai.

Pencipta vaksin Covid-19 kemungkinan akan menerima hadiah besar, dengan pembuat obat Sanofi menciptakan miliaran dari penjualan vaksinasi flu tahun lalu. Sudah ada 35 kandidat vaksin telah terdaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun Hvivo tidak dimasukkan. Hanya saja, pengujian tersebut diyakini sebagai bagian dari upaya senilai USD2 miliar yang dilakukan di seluruh dunia untuk menemukan yang obat untuk infeksi virus corona. (Riki)