Pertama Kali Dalam Sejarah, Ada Pasien Corona Ungkap Kisah Nyata Tentang Deritanya, Ternyata Dirawat di Indonesia Lho

Siswandi 22 Mar 2020, 15:14
Kill Bill memperlihatkan memposting gambar yang menggambarkan dirinya saat dievakuasi dengan mobil ambulans, menuju salah satu rumah sakit rujukan Corona. Foto: int
Kill Bill memperlihatkan memposting gambar yang menggambarkan dirinya saat dievakuasi dengan mobil ambulans, menuju salah satu rumah sakit rujukan Corona. Foto: int

RIAU24.COM -  Mungkin untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada seorang pasien positif virus Corona atau COVID-19 yang mau buka-bukaan tentang kisah hidup dan penderitaannya selama menjalani perawatan isolasi di salah satu rumah sakit. Boleh percaya atau tidak, si penderita Corona itu ternyata berada di Indonesia.

Adalah seorang netizen atas nama Kill Bill yang mengungkapkan itu melalui akun Twitternya. Berikut kisahnya, seperti dilansir viva, Minggu 22 Maret 2020. 

Dituturkan Kill, saat ini ia sudah 6 hari menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Indonesia. Selama itu, sudah berbagai perawatan medis dijalaninya. Mulai dari penyuntikan yang entah sudah berapa kali, mengonsumsi obat-obatan hingga kesulitan untuk mandi.

"Tanggal 19 lalu, hari ke-6 isolasi. Saya dinyatakan positif Covid-19. Keluarga suruh simpan ini semua rapat-rapat. Hari ini saya merasa ga tahan lagi ingin cerita," paparnya membuka kisah.

"Hari ini hari ke-9 isolasi. Rasanya sangat ga enak. Diisolasi dgn kondisi Bipolar bener-bener kayak mimpi buruk,” ungkapna. 

Menurutnya, kisah yang dialaminya bermula pada Sabtu, 14 Maret 2020. Ketika itu, ia pergi ke rumah sakit swasta yang berada dekat rumahnya, karena ada keluhan batuk sama sesak nafas. 

Sempat mampir ke IGD, Kill mengaku sempat diacuhkan. Namun setelah sempat berbincang dengan dokter tanpa proses pemeriksaan, ia malah dirujuk ke rumah sakit lain. 

Setelah sampai ke rumah sakit yang dirujuk tersebut, Kill pun kemudian dilayani dan diperiksa. Setelah menunggu hasil tes darah dan rontfen selama setengah jam, tiba-tiba ia langsung dimasukkan ke ruang isolasi. 

"Nunggu sampai gelisah berjam-jam lamanya, sampai akhirnya diputuskan saya harua dirujuk ke RS rujukan esok harinya,” ungkapnya lagi. 

"Ini kondisi ruang isolasi di hari pertama dan kedua. Ga ada apa apa sejauh mata memandang cuma tembok putih," ujarnya seraya menggambarkan foto ruangan tempat ia dirawat. 

"Hari kedua siangnya akhirnya saya dipindahkan ke RS rujukan. Rasanya bener-bener sedih pas ngelewatin lorong semua orang dievakuasi. Terus ada yang foto-foto segala. Tapi udah ga bisa peduli lagi sih. Akhirnya dibawa pake ambulans," tuturnya

Sesampainya di rumah sakit rujukan, Kill mengaku dirawat di ruang isolasi. Setelah itu ia mulai diberi infus dan lainnya. "Waktu itu seruangan masih sendiri sebelum sekarang jadi 6 orang. Rumah sakit penuh sama yang suspect," tuturnya

"Hari demi hari berlalu, entah udah berapa jenis obat yang diminum. Berapa kali disuntik. Rasanya ga enak banget. Setiap hari cuma bisa bangun, duduk, tidur. Mandi susah karena satu kamar mandi buat ber-enam. Terpaksa diseka aja. Ketombe udah di mana-mana,” keluhnya

"Jadi aku saranin temen-temen buat stay home aja ya. Selama 2 minggu aja pokoknya jaga kebersihan ya. Gunakan masker kalau sekiranya lg sakit flu atau batuk aja. Untuk di bandung yang mau cek bisa ke RS Paru Rotinsulu dari info yang saya dapatkan. Semoga sehat selalu teman-teman."

"Dan doakan aku waras selalu ya. Kadang badai depresi ini suka nyerang tiba2. Semoga temen-temen bisa saling jaga dan aware dgn keadaan fisik maupun mental masing-masing. Yang diisolasi ga bisa ditengok ya karena harus pk APD (hazmat suit) susternya juga. Kangen berinteraksi huhu," tutupnya. ***