Walikota Ini Akui Merasa Gondok Karena Warganya Anggap Sepele Virus Corona, Ini yang Dilakukannya

Siswandi 23 Mar 2020, 10:56
Walikota Tasikmalaya Budi Budiman berorasi keliling kota guna mengingatkan warga soal virus Corona. Foto: int
Walikota Tasikmalaya Budi Budiman berorasi keliling kota guna mengingatkan warga soal virus Corona. Foto: int

RIAU24.COM -  Ada pemandangan menarik di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Minggu (22/3/2020) kemarin. Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman melakukan orasi memakai mobil, berkeliling kota. Dalam orasinya, Budi menyampaikan langsung kepada warganya supaya mematuhi imbauan yang telah dikeluarkan Pemerintah Kota Tasikmalaya, dalam upaya pencegahan virus Corona. 

Usut punya usut, aksi melakukan orasi keliling kota itu ternyata bukan tanpa sebab. Budi mengaku gondok, karena masih ada warganya yang menyepelekan bahaya penyebaran virus Corona atau Covid-19. 

Dalam orasi keliling kota itu, Budi juga tidak sendirian. Karena Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto dan Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Imam Wicaksana, juga ikut mendampingnya. 

Taktik yang tak umum itu, tampaknya cukup membuahkan hasil. Pasalnya, iring-iringan kepala daerah dan unsur Muspida itu menjadi pusat perhatian warga. Kesempatan itu dimanfaatkan Budi untuk kembali mengingatkan warganya tentang pencegahan dan bahaya virus Corona.

"Kita turun langsung, saya bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, unsur Muspida lainnya memberitahukan langsung ke masyarakat akan bahayanya virus corona. Kita lebih baik mencegah dari pada nanti terus membludak karena minimnya kesadaran masyarakat ada yang masih menyepelekan," ungkap Budi di kantornya, Senin 23 Maret 2020, dilansir kompas. 

Ditambahkan Budi, pihaknya tidak mau menunggu dan terus bergerak cepat dalam mencegah mewabahnya virus corona di Kota Tasikmalaya. Dirinya tak ingin warganya terpapar akibat keterlambatan kesiagaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama seluruh unsur pimpinan Muspida lainnya. Namun agar hasilnya maksimal, sangat perlu didukung tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi dan mengikuti arahan pemerintah dalam penanganannya. 

Sejauh ini, dirinya pun telah meminta Polisi Pamong Praja (Pol PP) mengawasi kegiatan masyarakat yang sifatnya bisa mengumpulkan masa banyak. Sehingga bisa dilarang lebih awal. Sebelumnya, melalui Serat Edaran, pihaknya telah meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah diganti menjadi belajar di rumah, hingga mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah.  

Namun ia mengakui, sejauh ini masih ada warga yang berkumpul meski sudah ada imbauan untuk tak keluar rumah jika tak ada kepentingan mendesak.  "Ini demi keselamatan, hanya sementara waktu. Kalau virus sudah berlalu, bisa normal kembali," tambah Budi. 

Sedangkan untuk ibadah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, saat ini memang masih berjalan normal. Tapi, pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah setempat memberlakukan jarak interaksi satu sama lain. 

"Kita di masjid agung terbuka untuk umum tidak ditutup. Tapi, kita berlakukan jarak saat berinteraksi antar warga yang hendak sholat berjamaah satu meter. Ini statusnya sementara, nanti sudah normal perkembangannya kita biasakan lagi," terangnya lagi. 

Sembako Normal 
Sejauhi ini, pihaknya menilai warga belum panik menyikapi perkembangan virus Corona. Harga sembako juga masih normal.

"Stok beras masih aman. Tapi, kalau gula pasir memang ada pengurangan stok akibat penghentian impor oleh pusat," pungkasnya. 

Untuk diketahui, sejauh ini perkembangan virus Corona di Kota Tasikmalaya belum tampak mencolok. Namun angkanya terus bertambah. Hingga Minggu kemarin, jumlah status pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 4 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 66 orang. Padahal dua hari sebelumnya pada Jumat (20/3/2020) lalu, tercatat hanya 2 PDP dan 41 berstatus ODP. ***