Begini Dahsyatnya Corona, NASA Pun Akhirnya Menyerah dan Kibarkan Bendera Putih

Siswandi 24 Mar 2020, 16:18
Roket andalan NASA yang terpaksa dihentikan pembangunannya karena wabah virus Corona menyerang AS. Foto: int
Roket andalan NASA yang terpaksa dihentikan pembangunannya karena wabah virus Corona menyerang AS. Foto: int

RIAU24.COM -  Perkembangan wabah virus Corona di Amerika Serikat yang terus mengganas, mulai berdampak terhadap beberapa sektor kegiatan. Tak tanggung-tanggung, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) pun terpaksa harus mengibarkan bendera putih tanda menyerah karena tak sanggup membendung serangan virus itu. 

Pasalnya, gara-gara virus ini, program ambisius NASA terkait rencana penerbangan ke bulan pada tahun 2024, terpaksa ditangguhkan.

NASA  sebenarnya punya ambisi membuat roket Space Launch System, yang disebut-sebut bakal menjadi roket paling kuat di antara roket yang lain. Dilansir viva yang mengutip situs Mirror, Selasa 24 Maret 2020, roket tersebut dibuat di Stennis Space Center, New Orleans, AS.

Namun karena virus Corona yang terus mewabah, membuat lembaga itu terpaksa memundurkan jadwalnya. Termasuk menangguhkan pembangunan roket tersebut. 

"Jumlah kasus positif Corona di komunitas semakin meningkat. Belum lagi tenaga ahli kami yang tengah melakukan isolasi dan ada satu kasus terkonfirmasi pada Tim Stennis," ungkap Administrator NASA, Jim Bridenstine.

Dikatakan, untuk sementara ini, pihaknya akan menghentikan produksi dan pengujian roket serta perangkat keras atau hardware Orion. Ia bersama kontraktor akan mengamankan semua perangkat keras sampai keadaan stabil dan pekerjaan bisa dilanjutkan kembali.

Padahal, roket ini diproyeksikan akan dipakai untuk mengantar astronot pergi ke Bulan pada 2024 dan menjelajahi Planet Mars enam tahun kemudian.

Untuk diketahui, pada pekan lalu, seorang karyawan AMES Research Center di Silicon Valley, California, dinyatakan positif COVID-19. Hal ini mendorong agensi untuk merumahkan seluruh karyawannya. Tak lama kemudian karyawan di Marshall Space Flight Center, Albama juga terindikasi positif Virus Corona. 

Saat ini, terhitung sejak Senin, 23 Maret lalu, ada lebih dari 33 ribu kasus Virus Corona COVID-19 yang melanda negeri Paman Sam dan dilaporkan 400 orang di antaranya telah meninggal dunia. ***