Bukan Direbus, Begini Cara Membuat Minuman Berbahan Herbal untuk Tangkal Corona

M. Iqbal 26 Mar 2020, 08:20
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Sejak munculnya virus corona di Indonesia, banyak masyarakat yang percaya jika jahe atau kunyit dapat menyembuhkan dari virus tersebut.

Dilansir dari Fimela.com, Rabu, 25 Maret 2020, Sport Nutritionist & Disease Prevention, Emilia Achmadi mengatakan jika masyarakat perlu mengetahui jika herbal belum terbukti secara klinis dapat menyembuhkan penyakit.

Hal tersebut juga telah disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dalam situs resminya. Di mana pengobatan tradisional mungkin meringankan gejala Covid-19, tetapi belum ada penelitian yang menunjukkan pengobatan tersebut dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit akibat Covid-19.

Namun demikian, manfaat terbesar herbal adalah membantu meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit seperti virus corona. "Memang tidak untuk menyembuhkan, melainkan untuk mencegah karena herbal dapat meningkatkan imunitas. Jika imunitas tubuh baik, penyakit pun sulit masuk ke dalam tubuh," jelasnya.

Dijelaskannya lagi, Indonesia memiliki berbagai herbal yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, di antaranya adalah curcumin (kunyit dan temulawak), jahe, daun kelor, meniran, dan jinten hitam. Curcumin memiliki zat aktif kurkuminoid yang berfungsi sebagai anti virus dan imunomodulator. Meniran mengandung zat aktif flavonoid yang dapat mengoptimalkan fungsi imun. Sementara daun kelor kaya akan vitamin dan mineral yang berperan dalam meningkatkan imunitas, serta mampu melawan infeksi virus dan bakteri.

Khasiat dan manfaat herbal tidak dapat dirasakan secara instan, tapi membutuhkan waktu untuk dapat diproses oleh tubuh secara alami. Karena itu dianjurkan untuk mengonsumsi herbal secara rutin dan teratur.

Selain itu, untuk menjaga khasiatnya, herbal harus diolah dengan baik dan benar. Pengolahan yang tidak tepat justru akan menurunkan bahkan menghilangkan zat-zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Masyarakat dapat mengonsumsi bahan herbal tersebut dalam bentuk segar atau siap minum.

Kemudian, jika dikonsumsi dalam bentuk segar, cara yang tepat untuk mengolah dan mengonsumsi herbal adalah sebagai berikut:

1. Siapkan herbal seukuran ibu jari yang masih segar dan belum terkelupas kulitnya

2. Potong-potong herbal setebal 1-2 cm, lalu memarkan

3. Masukkan herbal ke dalam cangkir ukuran 250 ml, lalu seduh dengan air hangat suam-suam kuku (700 celcius).

4. Diamkan selama 4 menit, lalu minum segera sampai habis.

5. Dalam kondisi sehat, minum ramuan herbal 1-2 cangkir dalam sehari.

6. Sisa herbal yang belum diolah harus divakum terlebih dahulu untuk menghindari oksidasi dan paparan sinar ultraviolet.

7. Simpan sisa herbal yang sudah divakum ke dalam kulkas.

8. Menyimpan sediaan herbal dalam waktu lama akan menghilangkan khasiat zat aktif yang ada di dalamnya. Karena itu, disarankan untuk masyarakat menyimpan dalam jumlah yang secukupnya.

"Tak perlu direbus karena khasiatnya akan hilang. Cukup tambahkan air saja," paparnya.  

Emilia mengatakan bagi masyarakat yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk mengolah herbal, ada alternatif lain untuk tetap menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima, yaitu dengan mengonsumsi suplemen herbal siap minum.

Meski begitu, sebelum membeli, pastikan suplemen tersebut berasal dari herbal yang segar dan berkualitas; mengandung zat aktif yang terjaga khasiatnya dan terukur dosisnya; diproduksi dengan standarisasi Good Manufacturing Practice (GMP); menggunakan teknologi ekstraksi yang canggih sehingga tetap higienis; serta dikemas dan didistribusikan dengan baik dan benar.