Lagi, Seorang Pemuda Palestina Tewas Ditembak Oleh Tentara Israel di Tepi Barat

Devi 2 Apr 2020, 10:22
Lagi, Seorang Pemuda Palestina Tewas Ditembak Oleh Tentara Israel di Tepi Barat
Lagi, Seorang Pemuda Palestina Tewas Ditembak Oleh Tentara Israel di Tepi Barat

RIAU24.COM -   Seorang pemuda Palestina telah meninggal karena luka-luka yang diderita tiga minggu lalu ketika pasukan militer Israel menembaki ratusan orang yang memprotes perambahan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Pemuda berusia 22 tahun yang diidentifikasi pada hari Rabu sebagai Islam Dweikat, ditembak pada 11 Maret 2020 di sepanjang pinggiran Nablus, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Wafa, kantor berita resmi Palestina, mengutip seorang pejabat setempat yang mengatakan dia ditembak oleh peluru berlapis karet.

"Setelah cedera, Dweikat dipindahkan ke beberapa rumah sakit setempat, di mana dia menjalani beberapa operasi dan tetap dalam keadaan koma sampai dia dinyatakan meninggal malam ini," kata Wafa.

Mohammed Hamayel, 15, juga tewas setelah ditembak di wajah oleh tembakan langsung Israel pada 11 Maret, kata kementerian itu saat itu. Paling tidak 18 warga Palestina lainnya terluka.

Militer Israel telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentaranya merespons "kerusuhan hebat" sekitar 500 warga Palestina. Dikatakan para demonstran membakar ban dan melemparkan batu ke pasukannya.

Warga di Jabal al-Armeh (gunung al-Armeh) mengatakan para pemukim Israel telah mengincar daerah itu sejak awal 1980-an karena, di antara faktor-faktor lain, ketinggian lokasi.

Dilaporkan dari kota Ramallah Tepi Barat, Nida Ibrahim Al Jazeera pada saat itu mengatakan konfrontasi telah menjadi kejadian biasa.

"Biasanya, pemukim suka menetap di daerah tinggi ... di puncak bukit ... ini adalah cara bagi mereka untuk tetap unggul jika terjadi sesuatu, termasuk demonstrasi."

Sebagian besar pemukiman Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki dibangun dengan izin pemerintah.

Di bawah hukum internasional, pemukiman dan pos-pos ilegal. Dengan ditandatanganinya Kesepakatan Oslo pada 1990-an, pembangunan permukiman akan dihentikan, tetapi Israel terus memperluas pemukiman yang ada di tanah Palestina.

Sekitar 600.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang dicaplok Israel di antara 2,9 juta warga Palestina.

 

 

 

R24/DEV